Satukanal.com, Malang – Wali Kota Malang bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kembali sambangi warga kelurahan, kali ini berada di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Sutiaji sebut dua kelurahan di Kecamatan Kedungkandang masuk pada program prioritas Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Disebutkan bahwa dua kelurahan tersebut ialah Kelurahan Kotalama dan Mergosono.
“Tahun ini dua kelurahan diusulkan ke Kotaku, konsen Kota Malang tahun ini ada dua yaitu Kotalama dan Mergosono,” jelasnya di hadapan warga Kelurahan Kotalama, Jumat (10/3/2023).
Sutiaji mengungkapkan akan segera menghubungi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menindaklanjuti hal tersebut. Mengingat Program Kotaku juga menjadi salah satu prioritas dari Pemprov Jatim.
“Sudah masuk prioritas. Saya nanti akan menghubungi ke provinsi karena itu juga prioritas provinsi. Meneruskan keberhasilan dari Kotaku di Kayutangan dan seterusnya,” lanjutnya.
Beberapa wilayah yang telah tersentuh program Kotaku ialah perkampungan Kayutangan Heritage, Kelurahan Polehan, hingga Kelurahan Jodipan.
Perlu diketahui bahwa Kotaku merupakan program yang digalakkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebagai langkah percepatan penanganan pemukiman kumuh di Indonesia.
Dalam sambangannya kepada warga, juga disinggung terkait perbaikan jalan yang rusak di daerah tersebut Menurut Sutiaji, jalan rusak dapat dibenahi dengan maksimal jika persoalan gorong-gorong dituntaskan terlebih dahulu.
“Ada keluhan tentang jalan tadi, masyarakat belum paham. Sebaik apapun (jalanannya) kalau gorong-gorong tidak dibenahi, ya tinggal nunggu hari dan bulan, sudah pasti rusak lagi. Musuhnya aspal itu air, maka tahun kemarin dibenahi gorong-gorongnya baru tahun ini dibenahi aspalnya,” tutur Sutiaji.
Sutiaji juga menyebutkan bahwa antusias warga dalam kegiatan tersebut sangatlah luar biasa. Terlebih banyak warga yang mengakses berbagai mobil layanan yang telah disediakan.
“Tadi di mobil layanan Dukcapil ada 150-200 orang yang memanfaatkan. Lalu ada orang dari Kalimantan yang balik ke sini, BPJS tidak aktif, langsung kita selesaikan dan dalam waktu dekat aktivasi BPJS sudah selesai. Jadi fasilitas yang kita bawa, layanannya yang kita bawa cukup dimanfaatkan oleh masyarakat,” sambung Sutiaji. (Adv)