Satukanal.com, Malang – Usai diprotes oleh ratusan sopir angkot terkait uji coba satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage, Pemerintah Kota Malang pun janjikan angkutan kota dapat lawan arus atau contra flow. Namun penerapan contra flow tersebut baru dapat dilaksanakan mulai hari Selasa (21/2/2023).
“Nanti contra flow, jadi ada perlakuan khusus ke sopir mikrolet, tetap diberlakukan dua jalur bagi angkutan. Hari ini kami akan analisa dan besok kami tancapkan untuk membuat rambu. Tapi mulai besok (diterapkan contra flow) karena harus menyiapkan rambu-rambu dulu,” ungkap Sutiaji selaku Wali Kota Malang, Senin (20/2/2023).
Perlu diketahui bahwa ketika contra flow diterapkan, maka seluruh angkutan kota dapat berjalan sesuai dengan jalur semula meskipun uji coba satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage tetap diberlakukan.
Alhasil, para sopir angkot tersebut dapat melawan arus skema jalur satu arah. Kendati demikian, penerapan tersebut masih akan dibahas dalam forum lalu lintas bersama jajaran terkait.
Tak hanya itu, Pemkot Malang pun akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 5-6 miliar untuk subsidi kepada para sopir angkot. Subsidi tersebut rencananya akan dibagikan dalam dua skema, yakni untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) serta mengalihkan anggaran bis sekolah kepada angkutan kota.
“Bulan Maret dan April akan ada subsidi BBM, kami carikan Rp 600 ribu untuk dua bulan,” lanjutnya.
Sedangkan untuk skema kedua, subsidi akan diberikan langsung kepada siswa yang memanfaatkan fasilitas bus sekolah. Harapannya, para siswa tersebut dapat menggunakan angkot untuk menuju ke sekolah mereka masing-masing.
“Nanti pelajar akan kita lakukan subsidi, yang merasakan nanti teman-teman mikrolet. Kita hitung per siswa pulang-pergi Rp 6 ribu (untuk membayar angkot). Kita akan hitung dan analisa, dan dianggarkan Rp 5-6 miliar dan yang merasakan ya para sopir angkot,” lanjut Sutiaji.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra justru mengungkaokan bahwa pihaknya akan menganalisa terkait keefektifan bus sekolah yang selama ini telah berjalan. Tuturnya, jika ternyata tidak efektif maka akan dialihkan kepada angkutan umum.
“Jadi nanti akan dianalisa apakah selama ini bus sekolah itu efektif atau tidak. Katakanlah tidak efektif maka akan dialihkan ke angkutan umum,” ujar Widjaja.
Widjaja juga sempat menyinggung terkait penerapan uji coba satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage. Menurutnya uji coba telah berjalan cukup efektif meskipun masih diperlukan penambahan rambu lalu lintas, termasuk oemasangan rambu untuk jalur angkot.
“Kami melihat dari CCTV itu lancar, tidak ada penundaan. Mungkin evaluasinya nanti perlu ditambah rambu penunjuk jalan. Misalnya dari Kahuripan, satu jalur menuju dua jalur, maka perlu treatment tersendiri,” tambahnya.
Pewarta: Lutfia
Editor : Redaksi Satukanal