Satukanal.com, Kota Malang – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sempat menjadi kekhawatiran bagi para peternak, tak terkecuali di Kota Malang.
Beberapa upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan), dengan mengambil 73 sampel serum untuk memantau dan menguji keefektivitasan dari vaksin PMK.
“Kota Malang mendapatkan jatah 73 sampel, dan diambil di empat kecamatan yaitu di Lowokwaru, Sukun, Kedungkandang, dan Blimbing,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ternak Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, Senin (14/11/2022).
Untuk melihat efektivitas dari vaksinasi yang telah dilakukan, kata Anton, hewan ternak diambil serumnya dan dilakukan pengujian untuk melihat kesesuaian antibodi yang dimiliki. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji lab.
“Kemarin (73 sampel serum) sudah diambil oleh Lab Balai Besar Veteriner Wates (Daerah Istimewa Yogyakarta), dan masih menunggu hasilnya sekitar bulan depan,” tuturnya.
Jangka waktu yang cukup lama tersebut dikarenakan Balai Besar Veteriner Wates tidak hanya menguji sampel dari Kota Malang saja, namun juga menguji sampel dari tiga provinsi yakni Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Anton menambahkan, bahwa 73 serum vaksin yang diberikan merupakan gabungan dari hewan ternak yang telah disuntik vaksin pertama dan kedua.
“Koordinatornya di Balai Besar Veteriner Wates, jadi tiap kota-kabupaten punya targetnya sendiri untuk diberikan, dan dilihat antibodinya pascavaksin. Ada yang vaksin pertama dan kedua, jadi 73 itu campuran,” jelasnya.
Sementara itu, saat ini kasus PMK yang terjadi di Kota Malang sudah mulai mereda. Sejak bulan September 2022 sudah tidak ditemukan lagi kasusnya.
“Cuma ada tiga ekor yang mati. Ada yang sembuh juga, tapi kebanyakan mereka dipotong di RPH, dan dijual karena takutnya ada kasus lagi,” papar Anton.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi