Satukanal.com, Kota Malang – Ratusan orang berpakaian serba hitam dengan bertuliskan ‘usut tuntas’ memadati jalanan Kota Malang, Kamis (10/11/2022).
Mereka adalah Aremania dan para keluarga korban dari tragedi Kanjuruhan, insiden yang menewaskan 135 orang.
Dalam aksi damai ini, ratusan orang berpakaian serba hitam itu mulanya berkumpul di Stadion Gajayana. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster berisi kritikan dan desakan agar tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.
Setelahnya, massa menuju Gedung Balai Kota Malang untuk melakukan aksi damai.
Aksi ini merupakan yang pertama dilakukan Aremania selepas masa berduka 40 hari. Dengan membentangkan spanduk dan poster, para Aremania itu kompak melafalkan kalimat tahlil dengan diguyur hujan yang cukup deras.
Sementara dalam aksi kali ini, hadir seorang ibu dari salah satu korban meninggal saat tragedi Kanjuruhan pecah. Ia adalah Kholifatul Nur (40), ibu dari Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra (15). Kholifatul datang untuk menuntut keadilan.
“Saya minta keadilan, dan pelakunya agar segera bertanggung jawab. Jangan menghindar!” seru Kholifatul.
Pengataman Satukanal.com, raut kesedihan masih terlihat jelas di wajah Kholifatul. Sesekali, warga Kecamatan Bululawang tersebut menyeka air mata saat bercerita mengenai anaknya.
“Yang membuat saya sakit hati itu kenapa yang ditembak itu kok yang di Tribun, bukan yang di lapangan. Anak saya saat itu di Tribun, tapi ikut ditembak. Apa salahnya? Kami sebagai orang tua, anak saya satu-satunya meninggal, sakit rasanya,” ucapnya.
Sebanyak 135 nyawa melayang bukanlah angka yang kecil, melainkan sebuah tragedi kemanusiaan.
Kholifatul pun kecewa dengan penanganan yang dirasa sangat lamban. Ia ingin setiap pelaku segera ditetapkan menjadi tersangka dan mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya.
“Penanganannya menurut saya masih lambat banget, tersangka masih sangat kurang. Apalagi ini adalah nyawa orang banyak, diharapkan semua pelaku dapat segera ditetapkan sebagai tersangka,” pintanya.
Tak hanya Kholifatul, masih banyak keluarga korban yang turut hadir dan rela diguyur hujan dalam aksi damai ini.
Adapun dalam aksi damai ini, foto-foto para korban meninggal saat tragedi Kanjuruhan diletakkan sejajar dan beriringan dengan massa yang memadati jalanan di depan Balai Kota Malang.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi