Satukanal.com, Malang – Densus 88 Antiteror Polri kembali tangkap pria berinisial YR (48) terduga teroris di Kota Malang pada Selasa (23/5/2023).
Menanggapi kasus tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji berpesan perkuat administrasi terhadap data perpindahan masyarakat.
“Harapannya kita ada kemudahan administrasi untuk orang yang pindah. Ini orang baru, sedang berkunjung, atau menetap, harus jelas,” jelas Sutiaji.
Perlu diketahui, YR bekerja sebagai tukang roti di kios kecil yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Putri Huurun ‘Iin, Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. YR baru bekerja selama tiga hari dan mengaku sebagai warga Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Sutiaji meminta masyarakat tidak lengah. Terlebih Kota Malang menjadi kota yang rawan terhadap ancaman gerakan terorisme. Mengingat 23 Mei 2022 lalu, seorang Mahasiswa Universitas Brawijaya berinisial IA juga ditangkap oleh Densus 88 atas dugaan terorisme.
“Ini menjadi perhatian kita semua dan tidak boleh lengah. Kota Malang ini rawan karena kota urban, kota pendidikan. Saya sudah pernah mengingatkan, ISIS dulu berdiri mau di deklarasikan di Kota Malang tapi kita gagalkan. Bom Bali dulu pernah stay di Malang,” papar Sutiaji.
Sutiaji juga meminta untuk memperkuat keamanan. Terlebih para pelaku kini sudah memiliki banyak tipu muslihat untuk melancarkan aksinya.
“Mohon maaf, antara penjaga keamanan dengan orang itu (teroris) lebih cerdikan mereka (teroris). Jadi model-modelnya sekarang luar biasa susah dideteksi,” tambahnya.
Sutiaji berpesan, menanggulangi terorisme menjadi tugas semua pihak. Tak hanya jajaran kepolisian atau Densus 88 saja, namun baik masyarakat hingga perangkat daerah harus terlibat.
“Menanggulangi terorisme itu tugas kita semua, bukan Pemkot Malang saja. Gayung bersambut, dari RT/RW sudah kami berikan pesan. Sehingga kita tidak bisa menyalahkan RT/RW dan Pak Lurah karena kita sendiri harus waspada,” tambahnya.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal