satukanal.com, Nasional – Film ‘Ben & Jody’ tak lepas dari dua film sebelumnya: ‘Filosofi Kopi’. Namun, film yang tayang perdana di bioskop hari ini, Kamis (27/1/2022) berbeda. Jika sebelumnya mengusung genre drama, Ben & Jody besutan Angga Dwimas Sasongko yang terbaru ini mengarah pada genre thriller dan aksi
Dikutip dari website visinema, Chicco Jerikho dan Rio Dewanto yang memerankan Ben dan Jody berada pada peran antara hidup dan mati. Kedai Filosofi Kopi yang didirikan oleh Jody dan Ben Hutang terjerat hutang ratusan juta rupiah. Eksistensi mereka terancam. Di tengah perjuangan mengatasi hutang dan belitan konflik di antara mereka, seorang pengusaha muncul dengan tantangan yang sanggup menyelamatkan Filosofi Kopi.
Dengan keahliannya meracik kopi Ben berhasil memenangkan satu miliar dari sang pengusaha, sampai kehadiran El yang mengatakan ada kopi yang lebih baik ketimbang mahakarya Ben meruntuhkan semuanya. Ben dan Jody tidak punya pilihan selain pergi mencari Kopi Tiwus yang akan menentukan kelangsungan Filosofi Kopi dan persahabatan mereka.
Muncul Banyak Karakter Baru, Cerita Semakin Kuat
Dilansir dari popbela.com, film ini diramaikan deretan karakter baru yang justru kian memperkuat cerita. Ben dan Jody yang berada di hutan dengan nyawa mereka menjadi taruhannya, harus bertahan hidup dengan kemampuan bela diri, sebagai bentuk pertahanan diri mereka.
Yayan Ruhian sebagai fighting choreographer untuk film ini berhasil menciptakan gerakan-gerakan aksi yang cukup kompleks, namun tetap terlihat natural. Misalnya, untuk Ben dan Jody yang bukan ‘petarung’, bisa melakukan gerakan-gerakan bela diri ‘seadanya’, tapi efektif untuk mempertahankan diri dari serangan orang-orang jahat yang mengancam nyawanya. Tentu aneh bukan, jika Ben dan Jody si anak kota yang awalnya tidak begitu bisa bela diri, tiba-tiba menjadi jago berkelahi dengan gerakan-gerakan rumit?
“Saya pun salut dengan kemampuan akting Hana dan Aghniny yang berhasil membawakan fighting choreography dengan begitu luwes dan nyata. Bahkan, bagi Hana, ini adalah kali pertamanya ia bermain dalam film aksi. Melihat bagaimana penampilannya ini, Hana berhasil meninggalkan kesan yang tak akan terlupakan bagi penonton,” demikian tulisan Niken Ari di popbella.
Terlepas bagaimana penerimaan penonton terhadap film ini nantinya, Angga, Chicco dan Rio mengaku sangat puas berhasil membuat film Ben & Jody di level yang berbeda. Film ini mereka persembahkan untuk mendiang Glenn Fredly yang menjadi tonggak awal munculnya ide Ben & Jody.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada 18 Januari 2022, sutradara Angga mengatakan, sebelum meninggal dunia, Glenn mengajaknya membuat film yang lebih berdampak lagi pada sekitarnya. Maka dari itu, Angga memilih isu agraria sebagai benang merah dari film ini, karena belum banyak yang mengangkat masalah ini ke publik.
“Kami tidak begitu memedulikan apakah film ini akan box office atau tidak nantinya. Yang jelas, kami puas bisa menggaungkan isu ini ke lebih banyak orang lagi supaya semakin banyak yang peduli dengan masalah ini,” tambah Chicco. (liputan.com/popbela.com/Danu)
Film
Judul : Ben & Jody
Genre: Fantasy/Laga
Durasi : 1jam 54 menit
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produksi: Visinema Picture
Pemeran: Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Yayan Ruhian, Hana Prinantina, Arswendi Nasution, Aghniny Haque, Luna Maya, Muzakki Ramdhan