Satukanal.com, Mojokerto – Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI hari ini jadi trending di Twitter. Remaja putri asal Mojokerto itu jadi buah bibir di Medsos lantaran bunuh diri menenggak racun sianida di Makam sang ayah.
Mulanya, Berdasarkan keterangan kepolisian setelah jasadnya ditemukan meninggal dunia di makam desa, diketahui ia bunuh diri diduga karena depresi atas meninggalnya mediang sang ayah.
Namun, sehari setelah beredar curhatan Novia melalui media sosia pribadinya di @noviawidyasr dan aplikasi id.Quora.com dengan nama akun Aulia Dinarmara Putri R yang diduga juga milik Novia.
Dalam unggahan-unggahanya itu, ia menceritakan permasalahan pribadinya disertai dengan tangkapan layar percakapan via pesan WhatsApp dengan seseorang yang ia sebut ‘Mama’.
Novia mengaku, bahwa dirinya telah diperkosa oleh seorang laki-laki di mobil hingga hamil. Laki-laki dan mama laki-laki itu menyuruh Novia menggugurkan kandunganya dengan obat penggugur kandungan hingga ia jatuh sakit dan menjalani rawat inap.
Selain itu ia juga menceritakan, sebelum melakukan bunuh diri, dia berniat pergi dari rumah dengan menggenggam 2 sianida yang rencananya akan diminum dengan varian red velvet. Rencanaya dia akan meminumnya di paralayang. Harapanya, jika mati nanti dikira kecelakaan.
Bahkan, ia menjelaskan sebelum bunuh diri ia sempat melihat mamanya masak rawon. Setelah itu menyuapinya dikamar.
Berdasarkan informasi yang diterima, sosok mantan pacar korban adalah seseorang berinisial RB. RB diduga merupakan Polisi berpangkat Bripda berdinas di Polres Pasuruan.
Menanggapi kasus yang trending ini, pihak kepolisian akan melakukan pendalaman.
Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar mengatakan, saat ini telah mengumpulkan anggota dan data-data.
“Anggota kami kumpulkan dan mendalami data-data yang ada untuk menggali lebih dalam dari apa yang beredar,” katanya pada wartawan, Sabtu (4/12/2021).
Saat ini, pihaknya telah berkoordanisi dengan Polda jatim dan Polres Pasuruan terkait dengan kebenaran oknum polisi tersebut.
“Berkaitan dengan inisial R anggota Polres Pasuran itu betul. Tim dari Polda dan Polres saat ini sedang mendalami dan investigasi terhadap informasi yang berkembang saat ini,” jelas Apip.
Namun, Apip belum bisa memastikan status hubungan antara korban dengan oknum anggota polisi itu. Termasuk kebenaran korban diduga diperkosa.
“Kami akan dalami berkaitan informasinya yang beredar bahwa keduanya ada hubungan. Nanti akan kami dalami (dugaan diperkosa),” pungkasnya.
Pewarta: Hermansyah
Editor: Ubaidhillah