Satukanal.com, Malang – Kota Malang menjadi salah satu pusat dari industri kreatif sekaligus destinasi wisatawan internasional di Indonesia. Didukung dengan maraknya perguruan tinggi, menjadikan Kota Malang sebagai penghasil Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dan berkualitas.
Rupanya keunggulan tersebut membawa dampak luar biasa bagi kemajuan Kota Malang. Mengingat Indonesia yang telah melakukan kerjasama dengan Korea Selatan melalui Perjanjian Indonesia – Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK – CEPA) dalam sektor Perkembangan Jasa.
Kabar tersebut disampaikan oleh Direktur Perundingan Perdagangan Jasa pada Direktorat Perundingan Perdagangan Jasa, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Basaria Tiara Desika L. Gaol, S.E., M.M pada FGD, Kamis (14/2/2023) lalu.
“Jika dikaitkan dengan Perjanjian IK-CEPA, Kota Malang berpotensi untuk memanfaatkannya, dimana terkait Independent Profesional, Korea mengkomitmenkan 118 Kategori di bidang Information and Communication Technology Industry, dan Engineering,” terang Tiara.
IK-CEPA dapat menjadi jembatan penghubung kerja sama perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan.
Potensi jasa pariwisata yang dimiliki Kota Malang harus dapat dimaksimalkan. Salah satunya ialah melalui pengembangan maupun pemeliharaan fasilitas yang ada. Mengingat, saat ini Kota Malang telah menjadi rujukan pelancong lokal hingga mancanegara.
“Untuk memaksimalkan potensi pariwisata Kota Malang serta membangkitkan kembali sektor ini setelah masa pandemi, perlu adanya pengembangan dan pemeliharaan fasilitas dan destinasi wisata yang ada dengan baik. Beberapa progam dapat dilakukan, misalnya melakukan pameran pariwisata, melakukan kerja sama dengan agen perjalanan wisata, dan promosi melalui media sosial,” lanjutnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko sri Yuliadi pun sependapat dengan Tiara. Menurutnya sektor jasa memiliki peran hingga 72,95 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Malang.
“Kota Malang merupakan salah satu kota yang memiliki potensi untuk pengembangan sektor jasa. Banyaknya pelajar juga kalangan profesional dari luar Kota Malang cukup tinggi (kebutuhannya). Sektor jasa berperan hingga 72,95 persen terhadap PDRB Kota Malang, dengan nilai lebih dari Rp 55 Triliun,” ungkapnya.
Ia melanjutkan bahwa untuk meningkatkan perekonomian di Kota Malang diperlukan pelatihan skill khususnya kepada pelaku UMKM. Hal tersebut guna menunjang usaha yang sedang berjalan serta bisa menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan tentunya dapat bersaing hingga ke kancah internasional.
“Mudah-mudahan dari hasil diskusi ini, nantinya akan terjalin kerja sama dengan Kota Malang sehingga dapat menguntungkan semua pihak,” tutur Eko. (Adv)