Satukanal.com, Nasional– Valentine Day atau Hari Valentine dirayakan setiap tahunnya pada 14 Februari. Itu berarti, hari yang juga disebut sebagai Hari Kasih Sayang tersebut diperingati pada hari ini, Selasa (14/2/2023).
Bagi sebagian orang, Valentine Day dimaknai dengan berbagai cara untuk mengungkapkan rasa sayangnya. Salah satunya bisa dengan memberikan cokelat, bunga, bingkisan, atau cukup dengan mengucap rasa sayang pada orang yang dikasihi.
Valentine Day memang biasanya dirayakan dengan orang-orang tercinta, menghabiskan waktu bersama, dan bertukar hadiah atau pun mengirimkan kartu ucapan bernadakan ungkapan kasih sayang.
Sejarah Valentine Day yang Ternyata Mengejutkan
Hari Valentine juga tak melulu harus dirayakan bersama pasangan. Bisa ditujukan kepada keluarga, sahabat, rekan kerja maupun orang sekitar.
Namun, sayangnya sejarah Hari Valentine tak semanis itu. Ada beberapa sumber sejarah mengenai perayaan Hari Valentine atau Valentine Day yang rupanya tak semanis cokelat.
1. Asal Usul Nama Valentine dari tiga Santo
Melansir laman The Guardian, asal-usul nama Valentine adalah tiga santo atau orang suci bernama Valentine atau Valentinus. Ketiga pria dari masa 200-an Masehi tersebut tewas secara mengenaskan.
Salah satu kisah menceritakan, Kaisar Romawi Claudius II melarang para tentara muda menikah agar mereka tak “melempem” di medan tempur.
Namun, Uskup Valentine melanggar perintah itu dan menikahkan salah satu pasangan secara diam-diam. Ia lantas dieksekusi mati saat sang penguasa mengetahui pernikahan rahasia itu.
2. Pemuka agama di Kekaisaran Romawi yang Dieksekusi Mati
Valentine yang lain adalah seorang pemuka agama di Kekaisaran Romawi yang membantu orang-orang Kristen yang dianiaya pada masa pemerintahan Claudius II.
Saat dipenjara, ia mengembalikan penglihatan seorang gadis yang buta–yang kemudian jatuh cinta padanya. Valentine lalu dieksekusi penggal pada 14 Februari.
Kemudian ada pula uskup yang saleh dari Terni. Dia juga disiksa dan dieksekusi selama pemerintahan Claudius II, juga pada tanggal 14 Februari–di tahun yang berbeda.
3. Kartu Ucapan Duke Charles of Orleans
Seorang pria sebagai Duke Charles of Orleans menulis apa yang dianggap sebagai kartu Valentine tertua. Ia dipenjara di Tower of London setelah ditangkap di Inggris pada 1415.
Charles menuliskan sebuah surat cinta berima untuk istrinya yang kini disimpan di British library. Karena legenda tersebut muncul, maka banyak masyarakat yang terinspirasi dan memunculkan kebudayaan untuk memberikan ungkapan rasa sayang ketika Valentine tiba.
4. Festival Lupercalia
Sejarah Hari Valentine selanjutnya menyebutkan perayaan ini berasal dari sebuah festival. Ada beberapa versi legenda yang menyatakan berita ini.
Meski, sampai saat ini masih belum tahu cerita mana yang memang benar menghasilkan acara Valentine. Salah satunya adalah Festival Lupercalia ini, sudah menjadi tradisi bangsa Romawi kuno yang tidak terlepas dengan hal-hal yang berbau seks.
Kebenaran ini pernah ditulis oleh J A North dalam The Journal of Romance to this volume 98 2008. Selain itu Lupercalia merupakan tradisi nenek moyang Romawi kuno yang tidak bermoral dan tidak melambangkan kehangatan atau kasih sayang sama sekali.
Namun, pada sebuah waktu tradisi ini diubah menjadi lebih baik. Festival Lipercalia yang seringkali dilakukan dianggap sebagai salah satu tradisi untuk menghormati Dewa kesuburan pada zaman pra Romawi.
Lupercalia ini umumnya dirayakan pada tanggal 15 Februari, sedangkan Valentine dirayakan satu hari sebelumnya yakni pada tanggal 14 Februari.
Nah itulah beberapa sejarah Valentine Day yang ternyata mengejutkan. Beberapa diantaranya bahkan taks emanis cokelat yang kerapkali dijadikan simbolisasi hari kasih sayang ini.