Satukanal.com, Kota Malang – Sebanyak 718 personel gabungan TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Banser, dan organisasi masyarakat lainnya disiagakan dalam Operasi Lilin Semeru pengamanan Nataru di Kota Malang.
Kapolresta Malang, Kombes Pol Budi Hermanto berharap, dengan disiagakannya ratusan personel tersebut bisa membuat umat Kristiani yang tengah menjalankan ibadah di momen Natal aman.
“Ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kota Malang menjadi tugas kita bersama. Kita ketahui bahwa liburan Nataru ini sudah dengan era baru. Memang tren Covid-19 juga semakin menurun, sehingga kita juga memberikan keluasaan untuk saudara-saudara kita melaksanakan ibadah Natal dan tahun baru,” ujar Budi usai Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Semeru 2022 di Halaman Balai Kota Malang, Kamis (22/12/2022).
Selain melakukan pengamanan di tempat ibadah, kata Budi, personel gabungan itu juga dikerahkan untuk mengamankan tempat publik seperti restoran, hotel, dan lain-lain.
Bahkan, pihaknya juga menyiapkan Pos Pelayanan Mobile yang merupakan terobosan baru di Kota Malang.
“Kita punya Pos Pelayanan Mobile, itu untuk pembuatan laporan polisi, kehialngan, SKCK, dan kesehatan termasuk untuk vaksin. Ini mungkin belum pernah diinisiasi, sehingga kami launching Pos Pelayanan Mobie Operasi Lilin Semeru 2022 Polresta Malang,” tutur Budi.
Tak hanya itu, lanjut Budi, Pos Pengamanan pun disediakan di beberapa titik seperti Malang Creative Center (MCC), kawasan Sawojajar, dan di Pertigaan Jembatan Soekarno-Hatta, serta untuk Pos Pelayanan ditempatkan di Jalan Ijen dan Pos Pelayanan Mobile.
“Kita juga akan menerbitkan vlog-vlog atau video situasi terkini di Kota Malang. Tempat-tempat ibadah, tempat pelaksanaan perhelatan itu semua tetap kita sterilisasi dengan jibom (penjinak bom) ataupun K-9,” jelasnya.
“Sejauh ini belum ada pembatasan, yang penting kita imbau bahwa tetap ada perizinan berkegiatan di publik. Untuk antisipasi kemacetan, kita sudah komunikasi bagaimana keluar jalur pintu tol yang ada di Karangploso, Madyopuro, itu akan ada rekayasa lalu lintas,” sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengimbau supaya dalam perayaan Nataru nanti tidak ada kekhawatiran berlebihan dari masyarakat.
“Harapannya Kota Malang kondusif. Ada jaminan bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik bahwa tanggal 25 Desember 2022 nanti tidak boleh ada ketakutan. Sebab kita jaga keamanannya, harus waspada dan mitigasi. Kita nanti akan mobile di Gereja, Pura, dan tempat ibadah untuk memastikan pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),” seru Sutiaji.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi