Satukanal.com, Malang – Dua hotel di Tlogomas yaitu Smart Hotel dan Reddorz resmi disegel oleh Satpol PP Kota Malang pada Senin (22/5/2023). Sejak terkuaknya kasus prostitusi online, hotel tersebut sudah menghentikan aktivitas pemesanan baik secara langsung maupun melalui reservasi.
Pemerintah Kota Malang melalui instansi terkait pun telah memantau langsung perizinan. Hingga akhirnya pada 21 Mei 2023, Pemkot Malang secara resmi menghentikan operasional dua hotel tersebut.
“Dalam hal ini memerhatikan adanya berita acara hasil kesepakatan antara pemilik atau pengelola hotel dengan warga bahwa mereka (kedua hotel) akan tutup operasional. Jadi kami mempertegas kesepakatan itu,” tutur Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat.
Sebelum penyegelan, pihaknya kembali memastikan dua hotel tersebut telah kosong. Sehingga penutupan akan terus berjalan hingga muncul keputusan hukum terkait perizinan operasional.
“Kepastian hukumnya bagaimana, apakah perizinan lama dicabut, atau ada perizinan baru, itu tergantung pada perangkat daerah terkait. Kami akan menunggu, jika belum ada kepastian hukum terkait perizinan, maka penutupan masih berlaku,” lanjutnya.
Jika keputusan akhir menyebutkan perizinan tekah dicabut, maka kedua Dua Hotel di Tlogomas tersebut akan ditutup secara permanen. Terlebih dalam Perda Kota Malang nomor 8 tahun 2005 sudah dijelaskan terkait larangan pelacuran dan perbuatan cabul.
“Kalau sudah ada keputusan dari perangkat daerah bahwa boleh operasional, maka akan kita buka. Tapi kalau dicabut, maka kita tutup selamanya. Jika ada izin baru, maka terserah karena perangkat daerah terkait yanh akan meneliti dan memeriksa,” tambahnya.
Rahmat juga menegaskan bahwa sudah dilakukan razia terkait perbuatan cabul di tempat tersebut. Meskipun warga menginginkan penutupan permanen, namun Satpol PP harus menunggu kepastian hukum dari Pemkot Malang.
“Sudah tiga kali kami razia di Dua Hotel di Tlogomas ini dan terbukti berdasarkan keputusan dari pengadilan waktu tindak pidana ringan (tipiring). Ada tamu pemondok yang melakukan perbuatan cabul, melalui aplikasi online,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan pemilik Smart Hotel, Jemmy menegaskan tak akan membangkang atas aturan dari Pemkot Malang. Pihaknya akan menunggu keputusan lanjut terkait operasional hotelnya itu.
“Kami tidak ada pembangkangan dan saya pribadi juga menyadari harus mengikuti peraturan. Kami menunggu keputusan dari Pemkot Malang dalam hal ini Dinas Perizinan. Juga tidak bisa mengesampingkan suara masyarakat, jangan sampai keberadaan kami mengganggu,” ujar Jemmy.
Kendati demikian, penutupan Dua Hotel di Tlogomas tersebut tentu berdampak bagi karyawannya.
“Pasti (ada kerugian). Utamanya karyawan karena harus dirumahkan. Kalau terlalu lama kan kasihan karena mereka punya keluarga, ada cicilan, dan sebagainya,” tambahnya.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal
