SATUKANAL.com, KEDIRI– Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri Sofwan Kurnia, menghimbau masyarakat agar tidak melakukan penukaran Uang Layak Edar (ULE) selain di loket resmi perbankan Indonesia.
Hal ini dikatakan untuk mengantisipasi terjadinya risiko uang palsu yang beredar. Ditengah maraknya jasa penukaran uang baru di berbagai lokasi pinggir jalan, menjelang lebaran Idul Fitri.
“Kita menghimbau untuk tidak transaksi penukaran keliling pakai motor. Selain terkena fee, originalitasnya juga belum tentu,” kata Sofwan, saat press release bersama awak media, satukanal.com, Rabu 21 April 2021.
Dia juga menjelaskan melalui transaksi penukaran uang di loket resmi Perbankan Indonesia, dipastikan mempunyai kelayakan yang lebih baik. Dan dijamin tidak ada fee atau potongan jasa pertukaran uang.
KPw BI Kediri telah mempersiapkan Uang Layak Edar (ULE) sebanyak Rp 2,76 Trilliun, meningkat 15% dibandingkan tahun lalu. Dana tersebut dipersiapkan untuk penarikan perbankan maupun kegiatan kas keliling wholesale kepada perbankan.
“Adapun penukaran ULE dilayani melalui perbankan di 83 kantor cabang yang tersebar di wilayah kerja,” jelasnya.
Disebutkan masyarakat hanya perlu membawa 1 Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk melakukan penukaran ULE. Dengan mendapatkan penukaran 100 (seratus) lembar dan dapat kembali melakukan penukaran pada hari yang berbeda.
Untuk input data pemesanan penukaran, dapat langsung dilakukan masyarakat melalui website PINTAR. “Penukaran ULE dapat juga dilakukan secara kolektif dengan mekanisme penarikan melalui tabungan yang didahului dengan konfirmasi,” tutupnya.
Pewarta: Anis Firmansah
Editor: Redaksi Satukanal