Satukanal.com, Malang – Semakin banyak pengunjung yang terpikat oleh daya tarik Kampung Kayutangan Heritage. Pada bulan Maret 2023, Kampung Kayutangan Heritage mampu menarik hingga ribuan pengunjung.
Dijelaskan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati bahwa saat ini pihaknya akan lebih fokus pada pengembangan paket wisata untuk pengunjung.
“Kita inginnya nanti memang mengurangi yang model (pengunjung) reguler. Jadi ngapain dengan jumlah pengunjung yang banyak tapi pemasukan ke kita, ke warga hanya sedikit. Kalau reguler kan hanya ditarik Rp 5 ribu per orang. Mending 100 orang tapi per orangnya bayar Rp 100 ribu,” jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa usai pandemi, kunjungan di Kampung Kayutangan Heritage perlahan semakin meningkat. Sebelumnya wisatawan yang datang masih berada di angka 500-600 orang. Hingga peningkatan yang cukup drastis terjadi di bulan Maret 2023 mencapai 1200 pengunjung.
“Setelah pandemi kan kita buka lagi di bulan Juli tahun 2022, sampai sekarang itu trafficnya naik. Paling tinggi memang di bulan Maret 2023 kemarin itu bisa sampai 1200 pengunjung. Sebelumnya masih di angka 500-600 orang,” lanjutnya.
Sementara itu, beberapa fasilitas akan didapatkan pengunjung melalui paket wisata. Di antaranya, tour guide, pembagian rute, hingga mengunjungi pelaku UMKM di kampung tersebut secara bergilir.
Penerapan paket wisata tersebut juga untuk mengantisipasi adanya kecemburuan dari spot-spot yang jarang dijamah pengunjung reguler.
“Kita nanti akan memaksimalkan di paket-paket wisata karena pasti ada guide, pembagian rute, pelaku UMKM yang bergilir, rumah-rumah yang dikunjungi secara bergantian. Jadi yang dikunjungi tidak hanya itu-itu saja. Apalagi kita potensinya milik masyarakat, jadi memang seyogyanya harus kembali ke masyarakat,” jelas Mila.
Meskipun demikian, tiket reguler tetap akan ditiadakan. Mengingat pengunjung yang datang bukan hanya dari rombongan instansi maupun kelompok tertentu saja namun juga perseorangan.
“Kita masih ada yang reguler, memang kita memaksimalkan agar yang berkunjung kesini tanpa guide pun juga menerima perlakuan serupa. Misalnya nanti kita kasih narasi, kebersihannya dapat, nanti juga bisa beli UMKM di sini juga. Jadi jangan sampai yang reguler habis pulang dari sini tidak dapat apapun,” lanjutnya.
Begitu pula dengan jumlah kunjungan terbanyak berasal dari reguler. Sedangkan untuk paket wisata bukan hanya dipesan dari sekolah-sekolah, namun juga instansi pemerintahan.
“Jadi kalau Kampung Kayutangan Heritage ini kan cocoknya banyak edukasi, mau belajar sejarah bisa, arsitektur bisa, cukup lengkap. Kalau saya bisa menganalogikan Kayutangan ini sebagai museum hidup, mau belajar apapun termasuk sosial masyarakatnya, itu ada,” tutup Mila.
Pewarta: Lutfia.
Editor: Redaksi Satukanal