Satukanal.com, Malang – Peringatan Hari Lahir Pancasila digunakan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji untuk menekankan pentingnya semangat gotong royong. Terlebih di era digital egoisme sektoral lebih mudah terpantik dan memicu perpecahan.
“Semangat gotong royong kita tekankan. Kalau tidak terus kita suarakan, akan tergerus oleh digitalisasi dan tergerus egoisme. Harapannya kalimat gotong royong bisa tercapai kalau kita melebur ego pribadi, ego sektoral, ego kelompok,” jelas Sutiaji usai Apel Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6/2023).
Ia berpesan semangat Pancasila tak hanya ditunjukkan pada ucapan maupun acara seremonial semata. Namun terpatri dalam perilaku bermasyarakat.
“Nilai-nilai Pancasila sudah membumi, bukan hanya diucapkan tetapi pada tindakan dan perilaku. Pengucapan Pancasila itu banyak yang tidak hafal, kalau seperti itu apalagi implementasi di lapangan dalam norma secara filosofi,” lanjutnya.
Saat ini Pemkot Malang tengah gencar menanamkan wawasan kebangsaan terlebih pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan anak muda. Pancasila harus dijadikan sebagai roh dan semangat persatuan.
“Harus bangga menjadi anak Indonesia karena punya Pancasila, falsafah negara yang mempersatukan bangsa. Norma-norma dan nilai di dalamnya relevan dalam kehidupan,” seru Sutiaji.
Hari Lahir Pancasila kali ini menjadi momentum untuk menyempurnakan kembali jati diri bangsa. Terlebih nilai-nilai gotong royong mampu mendorong Indonesia keluar dari situasi sulit selama pandemi Covid-19 lalu.
“Indonesia mampu keluar dari situasi sulit karena gotong royong. Untuk itu sikap dan mental perilaku harus mencerminkan nilai Pancasila bukan dari ucapan belaka tapi juga perbuatan,” tambah pri berkacamata itu.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal