Satukanal.com, Malang – Perekonomian Kota Malang pada tahun 2022 lalu mengalami pertumbuhan hingga 6,32 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh sektor perdagangan yakni sebesar 2,1 persen, industri konstruksi, dan pendidikan yang cukup mendominasi.
Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik, capaian tersebut mengantarkan Kota Malang berada di urutan kelima dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Tak hanya itu, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut telah melampaui target pembangunan 2023 sebesar 5,80 persen dalam tempo setahun lebih cepat.
“Ini adalah berkah dari Tuhan, ridho-Nya atas doa, kesabaran, keteguhan, kerja keras dan cerdas dari peran kita semua. Lewat kolaborasi ini kita bangun terus kemandirian dan ketangguhan. Agar apa yang sudah dicapai bisa berkelanjutan. Dari Malang untuk Indonesia dan Dunia,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis (2/3/2023).
Sutiaji juga mengungkapkan bahwa adanya Malang Creative Center (MCC) telah menyumbang pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. Mengingat melalui MCC 17 subsektor pelaku ekonomi kreatif telah tertampung di dalamnya.
“Pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah kolaborasi pemulihan ekonomi. Mulai dari pembangunan MCC dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif, penguatan peran UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi yang semakin berdampak,” lanjutnya.
Kepala Badan Pusat Statistik, Erny Fatma Setyoharini mengungkapkan bahwa lapangan usaha juga menyumbang pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. Di antaranya ialah sektor transportasi dan pergudangan, jasa lainnya, serta akomodasi dan makan minum. Terlebih sektor tersebut didorong oleh mobilitas masyarakat hingga kunjungan wisata yang semakin meningkat.
“Terkendalinya pandemi Covid-19 dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat telah mendorong perbaikan ekonomi. Bahkan pertumbuhan ekonomi Kota Malang tahun 2022 mencapai titik tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir,” pungkasnya,” ujar Erny.
Erny juga menyinggung terkait angka nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha.
“Nilai ekonomi yang terbentuk selama tahun 2022 adalah 84.8 triliun rupiah (untuk harga berlaku). Jika dihitung dengan harga konstan dengan mengacu pada tahun 2010 maka nilai ekonomi yang terbentuk adalah 56,68 triliun rupiah,” jelasnya. (Adv)