Satukanal.com, Nasional– Kopi Robusta dan Arabika saat ini menjadi minuman yang diminati. Mulai dari kalangan orang tua hingga generasi muda. Menurut mereka ada yang kurang jika belum ngopi.
Minum kopi seolah menjadi trasidisi di Indonesia. Di Indonesia sendiri juga ada dua jenis biji kopi yang paling banyak di konsumsi, yaitu Kopi Robusta dan Arabika.
Lantas apa perbedaan Kopi Robusta dan Arabika? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

- Bentuk bijinya
Bentuk biji kopi Robusta cenderung lebih bulat dan berukuran lebih kecil dan bertekstur agak kasar. Sedangkan bentuk biji kopi Arabika agak lonjong dan lebih pipih dengan ukuran yang lebih besar dari biji Robusta serta bertekstur lebih halus. Bentuk dan tekstur dari keduanya akan memengaruhi teknik pengolahan yang digunakan.
- Lokasi tanam
Robusta hanya dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah yang ketinggiannya kurang dari 700 mdpl karena robusta hanya akan berbuah pada suhu hangat antara 25-30 derajat celsius. Robusta dapat tumbuh dengan mencapai ketinggian empat setengah hingga enam meter. Biji kopi Robusta yang dihasilkan akan tetap melimpah meskipun lebih rentan terserang hama.
Sedangkan Arabika hanya dapat tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 1000-2000 mdpl dengan suhu yang lebih sejuk antara 16-20 derajat celsius. Arabika dapat tumbuh mencapai ketinggian dua hingga empat setengah meter. Biji Arabika tidak akan optimal jika ditanam di dataran rendah, karena rentan terserang Hemileia Vastatrix (HV) atau penyakit daun karat.
- Kadar kafein
Kopi Robusta kadar kafeinnya cuku tinggi sekitar satu hingga empat persen, sehingga rasanya lebih pahit. Maka dari itu kopi Robusta tidak disarankan untuk penderita asam lambung karena akan menimbulkan rasa kurang nyaman pada lambung.
Kopi Arabika kandungan kafeinnya lebih rendah, sekitar 0,9% hingga 1,4% yang menjadikan kopi arabika terasa lebih lembut dan tidak pekat saat diseduh sekaligus lebih aman untuk penderita asam lambung.
- Aroma
Kopi Robusta dan Arabika mempunyai perbedaan pada aromanya. Biji kopi Robusta saat belum disangrai beraroma seperti kacang. Sedangkan bila sudah disangrai aromanya menjadi lebih kuat. Sedangkan biji kopi Arabika beraroma wangi dan segar, bahkan ketika belum disangrai aromanya menyerupai blueberry. Ketika sudah disangrai, aromanya seperti kacang-kacangan, bahkan mirip wangi bunga.
- Nilai jual
Harga kopi robusta cenderung lebih stabil karena punya rasa yang cenderung sama, mudah berkembang dan lebih cepat panen. Kopi ini lebih banyak dijual dalam bentuk bubuk siap seduh yang dibanderol berkisar Rp20.000 hingga Rp30.000 per 200 gram.
Biji kopi Arabika memiliki rasa yang lebih beragam. Maka dari itu semakin unik rasa kopi yang dihasilkan, maka harganya semakin mahal. Terlebih jika persediaanya juga terbatas. Harga kopi Arabika berkisar antara Rp45.000 hingga Rp60.000 per 200 gram.
- Rasa
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika selanjutnya adalah pada rasanya. Rasa kopi Robusta agak pahit sehingga hanya cocok untuk para penggemar kopi strong. Sedangkan rasa kopi Arabika dapat terpengaruh dari tanaman di sekitarnya.
Dengan kata lain, kopi Arabika yang tumbuh dikelilingi tanaman rempah, maka rasa kopi yang dihasilkan juga akan terdapat semburat rempah. Perlu diingat kopi Arabika mengandung gula yang lebih tinggi sehingga rasanya lebih manis dan asam. Itulah mengapa kopi Arabika lebih mudah dinikmati dan menjadi kopi paling diminati banyak kalangan.
- Penyajian
Jika kopi Arabika dapat dinikmati tanpa tambahan gula apapun karena rasanya yang lebih manis, tapi tidak dengan kopi Robusta.
Kopi Arabika cocok disajikan sebagai kopi original agar penikmat kopi dapat merasakan rasa aslinya. Sedangkan kopi Robusta dengan rasa yang lebih pahit, lebih cocok sebagai bahan campuran espresso dan dapat ditambahkan dengan susu dan cream.
Itulah perbedaan kopi Robusta dan Arabika yang perlu kamu ketahui sebagai pecinta kopi, sudah tau kan sekarang?
(Putri/Silvia)