Satukanal.com, Nasional– Penyebab pendarahan otak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti halnya dengan tekanan darah tinggi yang juga berpotensi menimbulkan stroke pendarahan serta ada faktor-faktor lainnya.
Sayangnya, banyak yang belum mengetahui perihal penyebab terjadinya otak. Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kabar dari Presenter Indra Bekti yang dilarikan ke rumah sakit diduga karena mengalami pendarahan otak.
Adapun kabar kurang baik ini bertepatan dengan hari ulangnya yang ke-45.
“Hai my man, berkurang nikmat usia yang Allah berikan kepadamu. Tapi semoga dengan berkurangnya usia, tidak berkurang semua harapan dan doa buat ayah yang selalu bunda panjatkan ke Allah untuk ayah,” tulis sang istri Aldilla Jelita dalam unggahannya.
Pendarahan otak sendiri merupakan kondisi yang berdampak buruk dan masalah medis darurat yang perlu segera ditangani. Ini Terjadi saat arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan di jaringan sekitarnya. Darah yang terkumpul kemudian membentuk massa dan emmberi tekanan pada otak.
Nah, kondisi itulah yang disebut sebagai epidural hematoma yang bisa menghambat aliran darah dan membunuh sel-sel otak. Pada akhirnya, sel-sel otak membuat pengidapnya tidak sadarkan diri atau bahkan kematian.
Perlu diketahui bahwa pendarahan otak bisa terjadi di bagian otak mana pun seperti dalam otak, di antara otak dan selaput yang menutupinya atau antara tengkorak dan selaput otak. Lantas, faktor apa saja yang menjadi penyebab pendarahan otak? Simak penjelasanPenyebab Pendarahan Otak di bawah ini.
Faktor Penyebab Pendarahan Otak
Ada berbagai kondisi medis yang juga bisa menyebabkaan pendarahan otak. Berikut berbagai faaktor penyebab pendarahan otak yang perlu kamu waspadai:
- Trauma kepala. Cedera kepala adalah penyebab paling umum pendarahan di otak. Kondisi ini paling berisiko di alami lansia di atas 50 tahun. Pasalnya, keseimbangan tubuh mengalami penurunan seiring bertambahnya usia seseorang.
- Tekanan darah tinggi. Seseorang yang mengidap tekanan darah tinggi juga berisiko mengalami pendarahan otak. Tekanan darah yang tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah (aneurisma) otak sehingga berisiko pecah.
- Malformasi arteriovenosa. Kamu pasti asing dengan kondisi yang satu ini. Malformasi arteriovenosa adalah kelainan pembuluh darah yang hadir saat lahir. Ini terjadi ketika arteri dan vena terhubung secara langsung tanpa melalui pembuluh kapiler. Kelainan ini berisiko menimbulkan sejumlah gangguan pada sistem peredaran darah, termasuk pendarahan otak.
- Angiopati amiloid. Kondisi ini juga termasuk kelainan pada dinding pembuluh darah. Namun, angiopati umumnya berkembang seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi.
- Gangguan darah. Hemofilia dan anemia sel sabit merupakan gangguan darah yang menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah atau pengenceran darah. Keduanya sama-sama berisiko menyebabkan pendarahan di dalam otak.
- Penyakit hati. Penyakit hati juga dapat meningkatkan risiko pendarahan. Mengapa? Selain menyaring racun, hati juga membantu proses penggumpalan darah. Ketika ada masalah dalam hati, maka proses penggumpalan darah dapat terganggu sehingga seseorang berisiko mengalami pendarahan.
- Tumor otak. Ukuran tumor yang semakin membesar dapat memberi tekanan di jaringan-jaringan otak. Pada akhirnya, tumor beiriko menyebabkan pendarahan di dalam otak akibat tekanan.
- Aterosklerosis. Penumpukan plak di dalam pembuluh darah (aterosklerosis) dapat menghambat aliran darah. Aliran darah yang terhambat ini kemudian berisiko pecah dan menyebabkan pendarahan.
Tanda-Tanda Pendarahan Otak
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab pendarahan otak. Anda juga harus mengetahui tanda-tanda pendarahan otak agar jika mengalaminya bisa segera mendapat perawatan yang tepat. Berikut gejala pendarahan otak antara lain:
- Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan berkurang
- Kelesuan
- Perubahan penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- Sulit
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
- Koordinasi tubuh memburuk
- Kehilangan keseimbangan
- Indera perasa yang tidak normal
- Hilang kesadaran.
Perlu diingat bahwa banyak gejala di atas bisa disebabkan oleh kondisi selain pendarahan otak. Itu sebabnya, segera cari bantuan medis untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Setelah menemui dokter, mereka akan menentukan bagian otak mana yang terpengaruh berdasarkan gejala yang kamu alami. Dokter perlu melakukan tes pencitraan, seperti CT Scan atau MRI, untuk mencari letak dan penyebab pendarahan.
Pemeriksaan neurologis atau pemeriksaan mata, yang dapat menunjukkan pembengkakan saraf optik, juga dapat dilakukan.
Demikianlah, ulasan mengenai faktor Penyebab Pendarahan Otak serta tanda-tanda yang harus diketahui.
(adin)