Satukanal.com, Kota Malang – Penerapan satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage tidak hanya mendapatkan penolakan dari warga, namun juga para pebisnis yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Whiz Prime Hotel merupakan salah satu pihak yang menolak terhadap rencana diterapkannya kebijakan satu arah di Kayutangan Heritage.
General Manager Whiz Prime Hotel, Azis Sismono, menilai diterapkannya jalur satu arah di Kawasan Kayutangan dapat merugikan para pebisnis. Sebab, akses jalan yang makin menyulitkan konsumen.
“Tidak setuju, sebab dari perhitungan bisnis jelas merugi. Klien akan lebih memilih tempat yang aksesnya mudah dan tidak menyulitkan. Akses jalan nantinya akan menyulitkan, dan juga posisi parkir, lalu keluar-masuk kendaraan pelanggan juga,” ujar Azis, Selasa (27/12/2022).
Menurut Azis, kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menerapkan jalur satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage tidak tepat apabila hanya mempertimbangkan masalah lalu lintas semata.
Sektor ekonomi, kata Azis, juga harus menjadi bahan pertimbangan pemkot dalam menerapkan kebijakan tersebut, meskipun kebijakan satu arah di Kawasan Kayutangan Heritage baru akan diuji cobakan pada awal tahun 2023 mendatang.
“Dari sisi pengusaha tidak setuju. Kalau pertimbangan lainnya tidak hanya melihat lalu lintas saja, tapi aspek ekonomi juga harus dikemas satu paket,” jelasnya.
Azis khawatir rencana Pemkot Malang tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang pernah dialami Whiz Prime Hotel terulang kembali.
Pasalnya, beberapa tahun yang lalu, ketika terjadi penutupan di Kawasan Kayutangan selama satu bulan penuh, memberikan dampak yang besar terhadap hotel tersebut. Lantaran, banyak tamu yang membatalkan pemesanan hotel.
“Saat itu sekitar tahun 2020 ketika ada perbaikan jalan perempatan, kerugian kami sebesar Rp500 juta, padahal hanya satu bulan penutupan jalur. Banyak tamu yang membatalkan pemesanan karena hari-H tutup tiba-tiba, dan dari arah mana pun tidak bisa diakses,” beber Aziz.
Tak hanya Whiz Prime Hotel saja, rencana penerapan jalur satu arah di Kawasan Kayutangan juga mendapat penolakan keras dari pihak Lafayette, restoran yang berada di kawasan tersebut.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi
