Satukanal.com, Malang – Kafe maupun restoran di Kota Malang kian hari semakin menjamur. Pemerintah Kota Malang pun menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh dari restoran semakin meningkat.
Handi Priyanto selaku Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang mengungkapkan bahwa di tahun 2023 ini pendapatan dari restoran ditargetkan mencapai Rp 150 miliar dan untuk hotel Rp 75 miliar. Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pendapatan dari restoran hanya Rp 105 miliar dan hotel Rp 55 miliar.
“Estimasi saat ini kondisi normal dan pandemi juga sudah dicabut pemerintah. Mulai 2022 cafe dan restoran baru menjamur, tentu menjadi wajib pajak baru,” ujar Handi pada Kamis (16/2/2023).
Target PAD yang ditetapkan pada restoran jauh lebih tinggi ketimbang hotel. Melihat kondisi di lapangan, Handi menyebut restoran lebih rutin dikunjungi oleh masyarakat dari pada hotel di setiap harinya.
“Kalau restoran, orang tiap bari datang sedangkan kalau ke hotel trennya selama tahun 2022 itu hanya penuh saat weekend. Kalau kota besar seperi Surabaya, Jakarta, Bandung, all day penuh. Weekend orang-orang berwisata, sedangkan weekday orang-orang bisnis kemudian event, acara, dan sebagainya,” imbuh Handi.
Kegiatan pemerintahan sepanjang tahun 2022 di Kota Malang pun masih cenderung kurang. Alhasil okupansi hotel ketika hari kerja masih cenderung rendah.
“Jadi trennya saat ini sementara penuh saat weekend, kalau weekday mengandalkan kegiatan grup, kementerian, perusahaan. Tanpa adanya event, kecil kemungkinan orang datang. Kalau bisnis hanya 1-2 kamar, sedangkan kalau grup seperti ada Rakornas kementerian di Kota Malang tentu minimal satu hotel penuh beberapa hari,” lanjut Handi.
Sebagai terobosan peningkatan PAD, Handi telah memberlakukan e-tax di 700 titik dari keseluruhan jumlah hotel dan restoran di Kota Malang. E-tax juga terpasang di berbagai sumber potensi pajak, mulai dari hotel, restoran, parkir, hingga tempat hiburan.
“E-tax tetap kita teruskan pemasangannya, sekarang sudah 700 titik. Total restoran dan hotel di Kota Malang ada sekitar 3000, yang tersisa tinggal guest house (belum terpasang e-tax). Kalau hotel besar, berbintang sudah terpasang,” tutup Handi.
Pewarta: Lutfia
Editor : Redaksi Satukanal