Satukanal.com, Malang – Sejak hari Rabu (8/2/2023) lalu jembatan yang menghubungkan Jalan Simpang LA Sucipto dan Jalan LA Sucipto Kelurahan Pandanwangi tengah dalam tahap pembongkaran. Meskipun pembongkaran dilakukan untuk mengatasi banjir, namun warga menyayangkan niat tersebut tak dibarengi dengan sosialisasi.
“Memang tidak ada sosialisasi dari pihak kelurahan, pemberitahuan di hari Rabu kemarin langsung dibongkar. Jalan perkampungan banyak anak kecil, semua kendaraan lewat situ. Setiap hari pasti ada kemacetan, makanya setelah ada pembongkaran itu, malam saya rapatkan RT 1-7 kita inisiatif buatkan jalur satu arah,” ujar Anang Tis selaku Ketua RW 10, Kelurahan Pandanwangi pada Senin (13/2/2023).
Pembongkaran direncanakan dapat selesai hingga dua bulan lamanya. Hal tersebut lantaran pengerjaan yang dilakukan secara manual tanpa alat berat.
Tutur Anang, Jembatan Pandanwangi nantinya akan dilakukan pengerukan serta peninggian hingga 1 meter.
“Kemungkinan 1 meter itu peninggian, tapi saya juga tidak tahu karena tidak pernah diajak rembuk. Kalau menurut laporan cuma dicrossing, katanya jembatan sudah lama. Sebetulnya yang lebih efektif itu dekat lapangan dan pembuangan sampah karena sering banjir,” lanjutnya.
Sama halnya dengan Muhtar selaku Ketua RT 1 RW 3 Kelurahan Pandanwangi, bahwa masyarakat telah lama mengeluhkan banjir di daerah tersebut. Masyarakat juga telah mengajukan permohonan supaya Jembatan Pandanwangi dapat segera di lakukan peninggian dan pengerukan untuk menanggulangi banjir.
“Pengajuan sudah 3-4 tahun yang lalu dan setelah itu ada survei tapi tidak tau diacc atau tidak. Kita menunggu tapi gak ada konfirmasi kapan akan dikerjakan. Saat Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) juga tidak membahas masalah jembatan ini sama sekali,” terang Muhtar.
Tutur Muhtar banjir yang kerap terjadi disebabkan oleh pendangkalan dan penyempitan aliran sungai. Terlebih banjir yang terjadi bisa menghenang hingga roda mobil.
“Yang jelas banjir karena pendangkalan dan penyempitan. Kedua itu aliran sungai sudah geser dari titik awal sehingga otomatis lebih sempit dan dangkal, bikin banjir. Biasanya banjir bisa sampai satu ban mobil penuh. Sehingga saat hujan lebat jalan sini saya tutup karena kalau kejebak di sini otomatis macet,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Surya Adhi Nugraha menyangkal tak adanya sosialisasi kepada warga. Pasalnya Jembatan Pandanwangi termasuk dalam proyek pengerjaan drainase yang dilakukan oleh Pemkot Malang.
“Kalau terkait dengan penutupan jalan, pihak pelaksana informasinya telah berkoordinasi dengan Lurah Pandanwangi dan RW setempat,” ungkapnya.
Pewarta: Lutfia
Editor : Redaksi Satukanal