Satukanal.com, Malang – Buku bertajuk Spektrum Kota Malang 2018-2023 telah diluncurkan di Malang Creative Center (MCC) pada Sabtu (20/5/2023). Buku tersebut mengulas capaian dan keberhasilan pembangunan di Kota Malang selama lima tahun.
Dijelaskan oleh Gedeon Soerja selaku Proofreader atau penyunting buku, Spektrum Kota Malang berisi kumpulan tulisan dari sembilan penulis.
Para penulis menceritakan segala sisi Kota Malang dari sudut pandang masing-masing. Ia juga menegaskan, buku tersebut bukan untuk membranding Wali Kota Malang, namun kado untuk ulang tahun ke-109 Kota Malang pada 1 April 2023.
“Secara garis besar, buku ini menceritakan banyak opini teman-teman penulis. Mereka menuangkan selama 2018 hingga 2023 itu Kota Malang dari sisi mereka seperti apa. Buku ini bukan profiling Wali Kota Malang, tapi untuk ulang tahun Kota Malang kemarin,” jelasnya ketika ditemui usai peluncuran buku.
Sembilan penulis yang terlibat pun berasal dari latar belakang yang beragam. Mulai dari Budayawan, Sastrawan, Akademisi, Penulis Perempuan, hingga Penulis Muda. Mereka ialah Abdul Malik, Ari Ambarwati, Arief Wibisono, Bagus Ary Wicaksono, Bambang A.W, Haris Wibisono, Khalyandhara Pramesthi, M. Dwi Cahyono, dan Wahyu Eko Setiawan.
“Ada penulis muda yang menang lomba penulisan tentang Kayutangan Heritage. Kemudian juga ada dari Etnis Tionghoa, ada arsitektur juga. Jadi yang naskahnya siap dan yang kriterianya masuk ke kita,” ujar Gedeon.
Untuk peluncuran ini, pihaknya mencetak 300 eksemplar. Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispusipda) Kota Malang pun menyediakan anggaran untuk pencetakan sekitar 1000 eksemplar.
“Dari Perpustakaan Kota Malang sudah menganggarkan untuk 1000 eksemplar. Dibagikan gratis untuk publik, dan hari ini memang kami tidak membagi semua karena harus kami kirim ke dinas-dinas, beberapa guru, penulis, termasuk Gubernur Jawa Timur,” lanjutnya.
Buku Spektrum Kota Malang 2018-2023 juga sebagai pemantik untuk peluncuran buku series selanjutnya. Ia pun mengundang penulis-penulis di Kota Malang untuk berpartisipasi pada buku berikutnya. Namun pihaknya masih akan mendiskusikan tema yang akan diangkat.
“Launching buku Spektrum Kota Malang pertama ini, kami ingin mendengar kurangnya seperti apa, dan kritikannya. Tadi ada yang komentar, kok Etnis Tionghoa saja, Madura tidak ada, yang lain tidak ada. Jadi mungkin nanti kami perbanyak masukan itu,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji pun turut mengapresiasi peluncuran buku tersebut. Mengingat Spektrum Kota Malang 2018-2023 membahas berbagai persoalan. Ia pun mengharapkan setelah buku tersebut, semakin banyak bermunculan penulis maupun buku-buku lainnya mengenai Kota Malang.
“Ini adalah nilai baik dan inisiatif yang bagus, maka kami teruskan saja. Buku itu kan membahas macam-macam seperti tentang Kayutangan, masalah etnis. Nanti akan diperbanyak di perpustakaan atau sekolah-sekolah di Kota Malang,” ujar Sutiaji.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal