Satukanal.com, Malang – Pemerintah Kota Malang menawarkan beragam sembako dengan harga terjangkau dalam Pasar Murah Ramadhan di Kartini Imperial Building, Senin (10/4/2023). Kegiatan tersebut dalam rangka pengendalian inflasi sekaligus mengendalikan daya beli masyarakat.
Dijelaskan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji bahwa melalui Pasar Murah Ramadhan, masyarakat tak usah khawatir dengan ketersediaan bahan pokok.
“Pasar Murah Ramadhan ini bentuk agar daya beli masyarakat dapat terkendali dengan baik, kedua inflasi, ketiga memastikan tidak usah ada ketakutan. Bahwa sembako masih bisa terpenuhi dengan baik, ketersediaannya masih cukup, jadi jangan ada panic buying yang menimbulkan nanti kekurangan barang,” tutur Sutiaji usai memantau Pasar Murah Ramadhan.
Pasar Murah Ramadhan untuk sementara ini hanya digelar satu hari hingga pukul 14.00 WIB. Bahan pokok yang ditawarkan pun mendapatkan subsidi dari Rp 1.000 bahkan hingga Rp 5.000 dan Rp 10.000 sehingga lebih murah dibandingkan di pasaran.
“Seperti harga minyak, telur, daging ayam dan daging sapi itu sudah terkontrol. Saat ini masih terpantau dengan baik karena hampir tiap minggu kita pasti ada rapat berkaitan dengan pengendalian inflasi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Sutiaji pun berharap melalui Pasar Murah Ramadhan tersebut dapat mengendalikan fluktuasi harga. Masyarakat yang datang pun terlihat antusias dengan adanya Pasar Murah Ramadhan yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang tersebut.
“Ada kekhawatiran yang luar biasa tentang bagaimana negara mampu mengontrol fluktuasi harga. Salah satu upayanya ya seperti hari ini. Kita upayakan bersama-sama di sini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menjelaskan terdapat sekitar 35 stand yang hadir. Mulai dari hasil pertanian, sembako, hingga konveksi murah.
Untuk stok beras yang disediakan dalam Pasar Murah Ramadhan berada di angka 1 ton. Kendati demikian besar kemungkinan untuk melakukan penambahan terhadap stok beras tersebut.
“Ada 35 stan dari hasil pertanian, sembako, konveksi, dan sebagainya. Sementara ini beras masih 1 ton, kemungkinan nanti tambah terus sampai pukul 14.00 WIB karena keterbatasan tempat. Jadi nanti bergilir terus,” jelas Eko kepada awak media.
Ia pun membenarkan pernyataan Sutiaji terkait patokan harga yang lebih murah. Seperti harga bawang merah di pasar bisa mencapai Rp 28.000 – Rp 29.000, dalam kegiatan tersebut hanya dibandrol Rp 25.000 perkilonya.
“Harga yang ditawarkan di bawah harga pasar. Bawang merah biasanya Rp 28.000 sampai Rp 29.000, di sini hanya Rp 25.000. Telur ayam menjadi Rp 24.000 dari Rp 28.000 dan daging ayam turun di bawah harga pasar,” terang Eko.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal