Satukanal.com, Malang – Pameran seni rupa bertajuk Berlabuh Sukacita tengah berlangsung di Dewan Kesenian Malang (DKM) pada 13-20 Mei 2023.
Beragam persoalan berhasil divisualkan dengan apik oleh keenam perupa. Salah satunya ialah Sihabudin yang mengusung tradisi Praonan dalam karyanya.
Perupa yang masih berstatus mahasiswa semester enam di Universitas Negeri Malang tersebut mengaku terinspirasi dari fenomena sosial budaya di tempat tinggalnya, tepatnya di daerah pesisir Pasuruan.
“Karya saya menceritakan lokalitas, karena saya dari Pasuruan maka mengangkat soal tradisi Riyoyo Kupat (Lebaran Ketupat) atau orang Pasuruan menyebutnya Praonan,” jelasnya sembari memperlihatkan karyanya, Kamis (18/5/2023).
Dalam pameran Berlabuh Sukacita, ia memamerkan enam karya dengan kisah yang saling terhubung. Lanjutnya, dalam keenam karya tersebut, Sihabudin menunjukkan keindahan dari karya yang ia garap selama Bulan Ramadhan hingga Praonan.
“Saat Praonan, orang yang dari dataran tinggi akan turun ke dataran rendah atau pesisir untuk naik perahu. Mereka selametan di tengah laut. Saya menggambar ini selama bulan puasa hingga Rioyo Kupat,” tambahnya.
Sihabudin mengaku kehidupan sebagai warga pesisir membuatnya kerap menampilkan elemen perahu dalam setiap karyanya. Hingga kini, ia masih mengeksplorasi media pensil yang ditunjukkan dalam lukisannya.
Sementara itu, Kharisma Nanda Zenmira selaku kurator pameran menjelaskan bahwa Berlabuh Sukacita dinaungi oleh Komunitas Guru Seni dan Seniman Pasuruan (KGSP). Kendati berasal dari Pasuruan, pihaknya memilih untuk berlabuh di Kota Malang sebagai lokasi pameran.
“KGSP punya pameran tahunan namanya Gandeng Renteng, sudah dilaksanakan selama 12 kali. Dengan Berlabuh Sukacita, kita mulai pameran ke luar kota dan diawali ke tetangga dahulu yakni Kota Malang. Selanjutnya akan ada terus tapi belum tahu dimana lokasinya, nanti dilihat hasil evaluasi di akhir,” jelasnya.
Tambahnya, Berlabuh Sukacita menjadi benang merah dari 36 karya yang dipajang. Mengingat keenam perupa memiliki tema atau isu masing-masing yang ingin diangkat. Nanda berharap melalui pameran tersebut, baik perupa maupun pengunjung dapat berlabuh di pameran dengan sukacita.
“Saya cari benang merahnya, dan akhirnya menemukan Berlabuh Sukacita. Harapannya seniman maupun pengunjung bisa berlabuh dengan sukacita, kita bisa menepi dari segala aktivitas atau rutinitas yang selama ini dijalani,” tutur Nanda.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal