Satukanal.com, Jombang – Operasi pasar murah yang biasanya membuat warga harus rebutan hingga antri lama, tak terjadi lagi di Kabupaten Jombang. Seperti yang terpantau pagelaran operasi pasar murah dari Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang pada Jum’at (7/4/2023).
Kondisi pasar murah yang digelar di halaman Pasar PON Kabupaten Jombang, terpantau sepi sejak pagi hingga siang hari. Hanya sebagian warga yang didominasi para pedagang pasar, yang turut membeli.
Sepinya atau kurangnya peminat pasar murah ini rupanya dinilai, harga yang dibandrol tidak jauh beda dengan harga di lapak pedagang di pasaran. Selain itu juga operasi pasar juga seringkali digelar di tempat yang sama. Hal itu disampaikan langsung oleh warga di kawasan operasi pasar murah ini.
“Sepi mas, ya seperti gitulah kondisinya. Tidak seperti awal-awal yang langsung dikerumuni warga sampai antri panjang dan rebutan. Ya soalnya harganya tidak jauh beda, menipis lah dibanding harga minyak dan gula di pedagang,” ujar Slamet (30) saat diwawancarai.
Selain sepi, yang jadi pembeli di operasi pasar murah kini seringkali berdatangan dari para pedagang. Sehingga dinilai setelah membeli, barang tersebut akan dijual kembali di lapaknya.
“Nah itu yang beli banyak-banyak itu ya pedagang pasar sini. Sudah jarang masyarakat yang masih minat beli di pasar murah itu. Rata-rata mereka tetap berlangganan ke toko biasanya, soalnya bedanya ya gak seberapa,” tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Yanto (49) salah satu pedagang Pasar Pon Jombang mengaku ia sengaja membeli gula dan minyak goreng subsidi di operasi pasar murah Disdagrin. Hal ini dilakukan agar ia bisa mendapat untung saat dijual lagi ke konsumen.
“Ini tadi beli minyak goreng subsidi, harganya Rp12.500 per liternya. Ya agak beda, nanti bisa dijual lagi,” singkatnya saat dikonfirmasi.
Sementara itu Ririn, salah satu pelayan dari operasi pasar ini menyebutkan bahwa terdapat dua jenis kebutuhan yang disediakan. Kebutuhan yang dimaksud diantaranya minyak goreng jenis Minyak Kita sebanyak 980 liter dan gula sebanyak 260 kilogram.
“Untuk harga jualnya, minyak goreng ini 12.500 per liternya. Sema dengan gula 12.500 per kilogramnya nya. Seperti biasa kok mas, masih ada yang beli,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah Suwignyo Kadisdagrin Jombang, tidak berkenan saat dikonfirmasi berulang-ulang kali. Hingga berita ini ditayangkan, pihaknya masih belum menjawab terkait akankah ada evaluasi setelah melihat operasi pasar yang digelar beberapa hari ini sepi pembeli.
Pewarta : Faiz
Editor : Redaksi Satukanal