Satukanal.com, Kota Malang – Setelah sempat dihebohkan dengan isu radikalisme yang dipicu oleh penangkapan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Malang oleh Densus 88, upaya pencegahan yang dilakukan pihak terkait masih terus digalakkan hingga sekarang.
Kali ini, pencegahan dilakukan bersama 110 pasukan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan mengadakan sosialisasi untuk pencegahan radikalisme serta konflik sosial.
Wali Kota Malang, Sutiaji, hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam paparannya, ia berpesan kepada Linmas selaku pihak yang dekat dengan pengamanan masyarakat, agar dapat terlibat banyak dalam pencegahan radikalisme di wilayah Kota Malang.
“Seorang Linmas harapannya juga teredukasi, dan diberikan literasi berkaitan dengan masalah bagaimana penangkalan dan faham-faham radikal bisa berkembang di wilayah,” ujar Sutiaji ketika ditemui di Kantor Kecamatan Blimbing, Rabu (16/11/2022).
Tak hanya mengenai radikalisme, Sutiaji juga menyinggung persoalan konflik sosial yang merupakan permasalahan rentan terjadi di masyarakat.
Untuk itu, Linmas juga diharapkan mampu menjadi tameng dalam menangkal penyebaran berita hoaks yang dikhawatirkan berkembang di masyarakat.
“Termasuk juga konflik sosial kan membuat masyarakat jadi mudah terhasut. Ada berita-berita hoaks, berita yang tidak benar, sehingga Linmas itu diberikan pemahaman juga,” tutur Sutiaji.
Tanpa mempedulikan daerah-daerah tertentu, Sutiaji menyerukan agar seluruh elemen khususnya Linmas di berbagai wilayah di Kota Malang harus selalu mewaspadai penyebaran radikalisme oleh kelompok-kelompok radikal.
Terlebih, Malang Raya merupakan daerah yang memiliki jejak gerakan radikalisme dan terorisme, salah satunya adalah tertangkapnya tiga orang dari Kota Malang yang tergabung dalam ISIS.
“Tidak bisa diklasifikasikan mana daerah rawan dan mana yang tidak rawan, semua harus waspada. Terlebih menjelang tahun-tahun politik, khawatirnya ada goncangan-goncangan,” papar Sutiaji.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi