Satukanal.com, Nasional– Istilah FOMO atau Fear of missing out kembali ramai dibicarakann dan dikaitkan-kaitkan dengan konser Blackpic yang baru-baru ini dikenal. Pasalnya, banyak orang yang seakan tak mau ketinggan menyaksikan konser tersebut karena tak mau ketinggaln tren.
Seperti diketahui, Blackpink yang merupakan grup K-pop asal Korea Selatan baru saja menggelar konser bertajuk World Tour (Born Pink) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 11-12 Maret 2023.
Kehebohan konser Blackpink tersebut dihubungkan dengan istilah FOMO hingga menjadi trending topic di media sosial seperti Tiktok dan Twitter. Saking hebohnya, hingga Senin (13/3/2023) pukul 11.15 WIB, topik perihal FOMO sudah dibicarakan lebih dari 11.800 kali.
Adapun para warganet menganggap, beberapa penonton di konser tersebut adalah FOMO, bukan benar-benar penggemar Blackpink atau kerap disebut Blink. Lantas apa itu FOMO? Bagaimana gejalanya dan tips mengurnginya? Simak selengkapnya di ulasan berikut.
Apa Itu FOMO?
FOMO atau Fear of missing out adalah istilah yang tak asing lagi di kalagan milenial maupun Gen Z. Lantas, apa aridari FOMO? Simak ulasan selengkpanya di bawah ini.
Fear of missing out diartikan sebagai perasaan takut ketinggalan tren, update-an, atau potensi untuk terkoneksi dengan orang lain yang muncul dalam diri seseorang.
Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.
Salah satu penyebab fear of missing out yaitu penggunaan media sosial. Berkembangnya teknologi saat ini menjadikan kita dapat dengan mudah menerima jutaan informasi di luar sana, contohnya melalui Instagram.
Aplikasi yang sedang digemari dan memiliki banyak pengguna di seluruh dunia ini mempunyai fitur-fitur yang mendukung untuk update video/foto, seperti fitur instastory yang penuh dengan postingan rutinitas para pengguna.
Dari sinilah, kita sebagai viewer, dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.
Dilansir VeryWellMind, perasaan fear of missing out ini dapat terjadi pada semua gender dan umur. Seseorang yang mengalaminya memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Gejala FOMO
- Selalu mengecek gadget ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.
- Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibatnya muncul keinginan untuk diakui orang lain di dunia maya.
- Selalu ingin tahu kehidupan orang lain.
- Selalu ingin tahu gosip terbaru.
- Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman.
- Mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak ia inginkan
Perasaan fear of missing out yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup mereka dan merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak pernah cukup.
Selain itu dapat memicu munculnya masalah finansial seperti yang disebutkan pada gejala di atas, seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman. Meskipun begitu, perasaan fear of missing out ini dapat dikurangi dengan beberapa tips sebagai berikut.
Tips Mengurangi FOMO
1. Mencari koneksi nyata
Sebagai mahluk sosial, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat media sosial. Perasaan fear of missing out ini akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita mengutamakan koneksi nyata.
2. Hargai diri sendiri
Menyadari bahwa banyak hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atasnya, dapat mengurangi rasa iri dan rasa kekurangan pada diri. Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.
3. Membatasi penggunaan media sosial dan gadget
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa salah satu penyebab FOMO dipicu oleh postingan dan update orang lain di media sosial. Karena itu, dengan membatasi diri dalam penggunaan media sosial dapat mengurangi fear of missing out
4. Fokus pada diri sendiri
Seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena hidup itu berputar. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.