Satukanal.com, Kota Malang – Perayaan Imlek di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang tahun ini akan digelar dengan semarak.
Dalam menyambut perayaan Imlek, berbagai pernak-pernik telah dipasang mulai dari lampion maupun pembersihan setiap sudut Klenteng.
“Kita lagi masang lampion sama mengecat, kita enggak ada tema khusus. Ada lebih dari 300 lampion yang diperbarui,” jelas Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Rudi Phan, Selasa (10/1/2023).
Rudi menuturkan, Klenteng Eng An Kiong sudah mulai ‘bersolek’ sejak dua minggu lalu, untuk menyambut hari puncak pada tanggal 15 Januari 2023 mendatang.
Adapun pada 15 Januari 2023 nanti, di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang akan dilaksanakan pembersihan terhadap 22 patung Dewa yang tengah kosong.
“Persiapannya mulai dari bersih-bersih sampai nanti puncaknya di tanggal 15 Januari 2023. Itu menandakan Dewa-Dewa yang mau pamit meninggalkan dunia ke akhirat. Patung-patung ini kan hitungannya kosong, jadi kita bersihkan semua tanggal 15 Januari 2023 ini,” papar Rudi.
Selanjutnya, Rudi menjelaskan bahwa perayaan Imlek jatuh pada 22 Januari 2023, namun prosesi peribadatannya masih akan berlangsung hingga tanggal 25 Januari 2023.
Pada tanggal tersebut, kata Rudi, bakal diperingati sebagai hari untuk menyambut Dewa-Dewa yang turun kembali ke bumi.
“Kita merayakan Imlek di tanggal 22 Januari 2023, kemudian tanggal 25 Januari 2023 kita menyambut Dewa-Dewi turun ke sini. Jadi mereka laporan apa yang terjadi di dunia ke atas sana, dan kembali lagi pada tanggal 25 Januari 2023,” tuturnya.
Selain itu, di keesokan harinya atau tepatnya pada 26 Januari 2023 akan digelar kembali pertunjukan Wayang Potehi yang menjadi ciri khas Tionghoa, dan diperkirakan perayaan Imlek akan berakhir hingga 30 Maret 2023.
Untuk pertunjukan enam barongsai akan digelar dengan pemain mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Tanggal 26 Desember 2023 ada pertunjukan Potehi, itu lamanya tergantung yang nanggap, kalau sudah habis ya kita tutup. Perkiraan sampai 30 Maret 2023. Ada pertunjukan barongsai juga, soalnya ini kan baru kita mulai lagi, tahun kemarin tidak ada. Nanti ada enam barongsai, mulai dari anak-anak usia SMP sampai orang dewasa, sehingga tahun ini lebih semarak,” ujarnya.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi