Satukanal.com, Kediri – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan atas temuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, surat ini muncul menanggapi Penemuan Kasus Hepatitis yang menyerang anak-anak di sejumlah negara dan oleh World Health Organization (WHO) dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Dalam dua pekan terakhir ini kami meningkatkan kewaspadaan di Indonesia karena.Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB),” kata dia seperti diberitakan Suara.com dari Antara, Selasa (3/5/2022).
Dijelaskan Siti, berdasarkan laporan WHO beberapa kasus mulanya ditemukan di Eropa, Amerika dan Asia pada pertengahan bulan April lalu.
Dia juga menjelaskan, Indonesia saat ini juga sudah ada 3 temuan kasus 3 anak yang meninggal dunia dengan dugaan terjangkit Hepatitis Akut dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.
“Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat,” katanya.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini, kata dia, adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran, kata Nadia, agar segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Lebih lanjut, Siti menjelaskan hingga saat ini kasus hepatitis akut terus bertambah di sejumlah negara. Sampai hari ini tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.(Sumber: Suara.com)