Satukanal.com, Kabupaten Mojokerto – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto satu panggung bersama Mbah Nun di Ponpes Segoro Agung, Dusun Sidodadi, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Senin (26/12/2022) malam.
Pertemuan langka tersebut berlangsung di atas panggung dalam kegiatan yang digagas BKKBN dan Ponpes Segoro Agung Trowulan.
Acara tersebut dikemas dalam Doa Bersama serta Promosi Kesehatan Reproduksi dan Percepatan Penurunan Stunting Berbasis Pondok Pesantren Bersama Mitra Kerja melalui ‘Sinau Bareng Mbah Nun dan Kyai Kanjeng’.
Dalam paparannya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memang dalam kondisi stunting yang memperihatinkan, yakni berada di angka 24,4 persen.
“Ini memang tanggung jawab pemerintah. Saat ini, pemerintahan Pak Jokowi sedang berusaha keras mengatasi stunting di Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo lantas memotivasi BKKBN sebagai leading sektor penurunan angka stunting, untuk terus berjuang mengatasi stunting. Menurutnya, tidak boleh lagi ada ibu hamil yang kekurangan gizi.
“Tentunya BKKBN tidak sendiri. Ini harus bersama-sama lembaga atau institusi untuk terus berusaha keras mengatasi stunting,” jelas Prabowo.
Adapun dalam kesempatan itu, Prabowo turut mengungkapkan kekagumannya kepada Trowulan sebagai ibu kota Majapahit. Menurutnya, Trowulan pernah menjadi kerajaan besar yang kekuasaannya melebihi Indonesia saat ini.
“Saya kagum dengan Trowulan dan masyarakatnya, serta jemaah Maiyah. Saya menyaksikan sendiri, hujan deras mereka tidak bergeming sedikitpun,” ungkap Prabowo kagum.
Di acara Sinau Bareng Mbah Nun, Prabowo menemukan pesan bahwa jemaah Maiyah adalah miniatur rakyat Indonesia yang sebenarnya. Prabowo mengaku mendapatkan pencerahan, bahwa rakyat Indonesia tangguh dan setia.
“Malam ini saya mendapatkan pencerahan, bahwa rakyat Indonesia adalah rakyak yang tangguh, setia pada kiai, setia pada ulama, setia pada pemimpin, setia pada NKRI,” sebut Prabowo.
Tak canggung, Prabowo menyanyikan beberapa lagu. Ia juga mengajak pengawalnya menyanyikan Lagu ‘Gethuk’ yang dipopulerkan oleh penyanyi campursari wanita, Waljinah, dan kasih ibu.
Mbah Nun sendiri sempat meminta Prabowo menyanyikan lagu maju tak gentar yang membuat mantan Kopasus ini terlihat semangat.
Disusul lagu hitam manis, lalu lagu di sekolah yang kutunggu. Kemudian lagu begadang yang dipopulerkan Rhoma Irama, kisah kasih di sekolah yang populerkan oleh chrisye, serta lagu putri dari legenda rock Jamrud.
Di tempat yang sama, MH Ainun Najib atau Mbah Nun meminta jemaah Maiyah untuk selalu optimis dan bekerja keras menurunkan angka stunting.
Mbah Nun menuturkan, selain asupan untuk fisik atau asupan jasadiah, ia juga meminta agar ada asupan psikologis.
“Selain asupan gizi dan nutrisi untuk badan, yang perlu diperhatikan juga adalah asupan psikologis seperti ibu hamil harus dijaga psikologisnya,” jelasnya.
Ia lantas meminta BKKBN untuk mengajak komunitas lain menyosialisasikan stunting. Hal ini agar sosialisasi tentang stunting lebih luas.
“Ke depan saya minta BKKBN memperluas sosialisasinya kepada komunitas lain, tidak harus dengan saya atau Maiyah,” tuturnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan, sosialisasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah dan menekan stunting yang menjadi prioritas kerja BKKBN.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Berikutnya pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja meliputi usia ideal menikah, kesiapan fisik, mental, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi sebelum melaksanakan pernikahan.
“Mengatasi stunting harus diawali dari diri sendiri, harus hidup lebih sehat, harus memenuhi gizi seimbang,” ungkapnya.
Deputi Bidang Lalitbang BKKBN, Prof Muhammad Rizal Martua Damanik mengatakan, mencari makanan bergizi tidak harus mahal. Selain itu, merencakan generasi masa depan sangatlah penting. Seperti menyiapkan pra perkawinan dan ibu hamil.
“Kita perlu merencanakan masa depan, seperti calon pengantin, ibu saat hamil dan balita sebelum umur dua tahun,” beber Rizal.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, berpesan kepada jemaah Maiyah yang memiliki istri sedang hamil untuk menjaga kandungan istrinya dengan baik. Karena ibu hamil bagian dari penentu generasi bebas stunting.
“Saya minta bagi yang punya istri, disayang-sayang istrinya saat hamil. Hal itu untuk mencegah terjadinya stunting. Diberi kasih sayang dan akan melewati kehamilannya dengan baik,” paparnya.
Pewarta: Alawi
Editor: U Hadi