
ilustrasi Covid-19 jenis baru (pixabay.com/ Satukanal.com)
Satukanal.com, Nasional – Masyarakat tengah dihebohkan kabar adanya varian baru Covid-19 bernama Delmicron. Delmicron disebut-sebut varian baru yang merupakan perpaduan antara varian Delta dan Omicron.
Diketahui, virus SARS-CoV-2 terus bermutasi, dan terakhir ditemukan varian Omicron menyusul varian Delta yang telah menyebabkan gelombang baru kasus infeksi Covid-19.
Menanggapi kabar tersebut, Ketua Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (ID) Zubairi Djoerban pun menepis adanya varian Delmicron itu.
Menurutnya, Delmicron merupakan nama istilah untuk situasi yang menggambarkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat varian Delta dan Omicron.
“Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu,” jelas Zubairi, dikutip dari akun Twitternya @ProfesorZubairi.
Informasi lain, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Delmicron yang disebut sebagai varian baru tidaklah benar dan datanya tidak ada di GISAID.
GISAID Initiative sendiri merupakan organisasi nirlaba yang membagikan data virus influenza dengan cepat melalui mekanisme yang unik karena dapat diakses siapa pun, termasuk mengenai perkembangan varian baru dari virus SARS-CoV-2.
Sehingga, dipastikan, hingga saat ini tidak ada varian yang terjadi atas perkawinan dua rekombinan dari varian Delta dan Omicron.
Editor : Naviska