Satukanal.com, Kota Malang – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya inisiatif, kolaborasi, dan inivasi (IKI) kepada para pejabat pimpinan tinggi pratama di Provinsi Jawa Timur.
Arahan tersebut disampaikan Khofifah dalam kegiatan Refreshment Manajemen Pemerintahan Provinsi Jawa Timur 2023, yang terselenggara di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (11/1/2023).
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengingatkan bahwa diperlukan kesamaan visi dan keselarasan langkah dalam pelaksanaan pemerintahan maupun pembangunan yang dijalankan tiap OPD di Jawa Timur.
Oleh karena itu, salah satu poin penting kegiatan tersebut yakni untuk meningkatkan kompetensi para pejabat pimpinan tinggi pratama, dalam menerapkan prinsip-prinsip IKI selama menjalankan berbagai kebijakan di Jawa Timur.
“Harapan kita adalah hal-hal terkait pemerintahan yang baik, seluruh inovasi-inovasi bisa tereksplor. Selain itu juga kreatifitas, dan seluruh inisiasi bisa terkoneksi antara satu OPD dengan yang lain,” ujar Khofifah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Khofifah menuturkan bahwa pihaknya akan menggalakkan program untuk memperkuat Aparatur Sipil Negara (ASN), bentuk programnya yakni ASN Belajar.
Program ASN Belajar ini bukan hanya ditujukan untuk ASN se-Jawa Timur semata, namun juga se-Indonesia sebagai bentuk bakti Jawa Timur.
“Setiap hari Kamis pagi ada ASN Belajar yang diikuti oleh seluruh ASN se-Indonesia. Ini sebagai salah satu banti Jawa timur untuk seluruh ASN di Indonesia, dan narasumbernya pun luar biasa,” tutur Khofifah.
“Saya rasa kita tidak pernah merasa sudah paling baik, pun kita mensyukuri bahwa sangat banyak apresiasi penganugerahan yang sudah diterima Pemprov Jawa Timur. Tapi kita juga harus terus bekerja keras, kerja makin profesional, dan inovasi ini menjadi bagian yang penting,” lanjutnya.
Di samping itu, kegiatan Refreshment Manajemen Pemerintahan Provinsi Jawa Timur ini juga dihadiri berbagai kalangan, salah satunya Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan KemenPAN-RB Erwan Agus Purwanto.
Dalam kegiatan tersebut, Erwan turut memberikan arahan mengenai kepemimpinan reformasi birokrasi tematik, di mama penerapan tujuh sikap kepemimpinan reformasi birokrasi tematik sangatlah penting untuk diterapkan para pimpinan.
Adapun tujuh sikap kepemimpinan reformasi birokrasi tematik itu yakni komitmen, berorientasi hasil dan fokus pada akar masalah, inovatif dan terbuka atas ide baru, pengalaman dan pengetahuan, adapatif dan memanfaatkan teknologi, mengedepankan public value, serta kolaboratif dan partisipatif.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi