Satukanal.com, Jombang – Bulan suci Ramadan rupanya sudah jadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan. Salah satunya peternak ayam petelur di Kabupaten Jombang, yang sebelumnya sudah menunggu dan mengira selama bulan Ramadan akan untung besar.
Sayangnya, angan-angan Eko Mudianto warga Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng, Jombang itu rupanya tak sesuai fakta yang terjadi saat ini. Bagaimana tidak, selain harga telur yang baru tinggi, harga pakan juga ikutan alami kenaikan signifikan.
“Dari tahun-tahun sebelumnya memang gitu kalau di bulan Ramadan atau jelang lebaran, para peternak ayam petelur full senyum karena harga telur terus melambung tinggi. Tapi berbeda dengan yang saat ini, malahan harga pakan juga ikutan alami kenaikan. Sehingga jadinya kami yang bingung untuk mengantisipasi kerugian di tingkat peternak,” ujar Eko saat ditemui wartawan pada Selasa (4/4/2023) siang.
Kenaikan pakan ayam tersebut rupanya disebutkan naik secara terus-menerus sejak sepekan jelang Ramadan hingga tiga hari an yang lalu. Dari jagung, kenaikannya kini sudah mencapai dua ribu rupiah per kilogramnya. Sementara harga pakan jadi, naik sekitar tiga ribu rupiah perkilogramnya saat ini.
“Jadi kalau di tingkat peternak ayam petelur da yang bilang ada kenaikan harga telur, itu murni penyebab dari naik nya terus-menerus harga pakan per kilogramnya. Kami mengeluh dan bingung untuk menyiasati kerugiannya, sementara di pasaran sudah banyak pedagang yang menjual telur dengan harga bebas atau naik terus,” paparnya.
Dalam setiap harinya disebutkan Eko, bisa menghabiskan kurang lebih 500 kilogram pakan di kandangnya yang berisi 5 ribuan ekor ayam petelur. Selain pakan rupanya cuaca ekstrim juga dinilainya berdampak terhadap waktu produksi hewan peternakannya.
“Banyak lah kebutuhan pakan di sini itu per harinya, kalau ayam ada 4 sampai 5 ribuan ekor. Benar, cuaca ekstrim seperti ini memperlambat waktu produksi telur. Tapi untuk mencegahnya, saya sering pakai vitamin. Agar waktu produksi telur pada ayam petelurnya bisa normal dan maksimal,” katanya.
Saat ini harga telur di kandangnya dibandrol 24 ribu perkilogramnya. Harga tersebut alami kenaikan dari tiga hari sebelumnya yakni, 22.800 ribu rupiah. Sementara itu pihaknya berharap agar pemerintah melalui pihak terkait, segera mengatasi hal itu.
“Kalau di tingkat peternak ayam petelur, harga telur naik selisih 1.500 an per kilogramnya. Tidak tau para pedagang di pasaran kalau sudah banyak yang terus menaikkan harga jual telurnya. Makanya kami berharap harga telur terus dinaikkan, dan harga pakan bisa normal,” imbuhnya memungkasi.
Pewarta : Faiz
Editor : Redaksi Satukanal