Satukanal.com, Kota Malang – Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Malang mengenai Penyelenggaraan Perpustakaan masih dilakukan pembahasan bersama anggota dewan dalam rapat paripurna di DPRD Kota Malang.
Dalam pembahasan tersebut, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko sempat menyinggung mengenai pengadaan dan optimalisasi perpustakaan di masing-masing RT/RW di tiap kelurahan di Kota Malang.
“Perda ini akan memperkuat perpustakaan di kampung yang sudah tidak aktif, akhirnya harus dilaksanakan. Sebab, adanya Perda bisa memperkuat semuanya, termasuk penganggaran perencanaan dan diarahkan ke Perpustakaan RT/RW, apalagi banyak perpustakaan mandiri yang dijalankan masyarakat,” jelas Sofyan, Rabu (21/12/2022).
Menurut Sofyan, saat ini perlu dilakukan peningkatan kualitas layanan di perpustakaan, agar dapat membuat masyarakat semakin nyaman sewaktu berkunjung.
Namun, kata dia, saat ini masih terdapat permasalahan terkait keterbatasan sarana dan prasarana penunjang, khususnya yang ada di Perpustakaan Umum Kota Malang.
“Permasalahan Dinas Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang adalah keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, seperti co-working space, ruang diskusi, ruang multimedia, cafe literasi, dan pengembangan SDM yang kompeten,” tutur Sofyan.
Kendati demikian, kata Sofyan, layanan yang diberikan oleh Dispussipda Kota Malang untuk menarik minat baca masyarakat saat ini sudah cukup beragam, terlebih dengan adanya digitalisasi.
Oleh karenanya, Sofyan berharap dengan ditetapkannya Ranperda Penyelenggaraan Perpustakaan menjadi Perda, maka bisa semakin memfasilitasi dan menunjang layanan yang ada, baik di Perpustakaan Umum Kota Malang maupun di perpustakaan yang dimiliki warga di masing-masing RT/RW.
“Kondisi saat ini ada layanan digitalisasi, perpustakaan keliling, kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga pemerintah, hingga nonpemerintah untuk membangun minat baca masyarakat di Kota Malang semakin bagus, namun belum sesuai harapan. Perda ini ada untuk memperkuat dan mempercepat terwujudnya harapan itu,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Sofyan juga menggarisbawahi bahwa mewujudkan minat baca masyarakat tidak cukup sekadar mendirikan perpustakaan maupun memperbaiki fasilitas yang ada.
Menurutnya, perlu ada terobosan maupun gagasan segar untuk memicu semangat masyarakat dalam membaca buku.
“Caranya sering ada lomba terkait penyusunan naskah, supaya menulis dan membaca bisa menjadi kebutuhan. Tidak bisa hanya ada perpustakaan tapi sisi edukasi tidak diberikan, sehingga perlu kolaborasi semua pihak,” pungkas Sofyan.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi