Satukanal.com, Nasional– Film Puisi Cinta yang Membunuh sudah bisa disaksikan di bioskop tanah air sejak Kamis (5/1/2023). Film ini pun langsung mendapat sorotan warganet di awal perilisannya. Bahkan menduduki trending topik di pencarian Google.
Film Puisi Cinta yang Membunuh disutradarai oleh Garin Nugroho yang sudah melahirkan beberapa film, seperti Kucumbu Tubuh Indahku, 99 Nama Cinta, A Perfect Fit, hingga Sepeda Presiden.
Pada filmnya bercerita tentang Ranum, seorang perempuan yang mudah terperangkap denngan kata-kata idah laki-laki. Sayangnya, laki-laki yang mendekatinya hanya ingin mempermainkan hati ranum. Meski begitu, selalu terjadi keanehan di mana laki-laki yang melukainya selalu ditemukan tewas.
Fakta Unik Film Puisi Cinta yang Membunuh
Mengusung genre horor, Puisi Cinta yang Membunuh disebut berbeda dengan kebanyakan film lainnya. Lantas, apa yang membedakan film horor ini dengan film lainya? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak ulasan berikut mengenai fakta unik Film Puisi Cinta yang Membunuh
1. Terinspirasi dari Buku Kumpulan Puisi Garin Nugroho
Cerita dari Puisi Cinta yang Membunuh ini terinpirasi dari buku kumpulan puisi yang berjudul Adam, hawa dan Durian karya Garin Nugroho. Garin Nugroho sendiri merupakan sutradara dari film ini. Diketahui, ia mengerjakan buku tersebut selama 10 tahun.
2. Film Horor Pertama Garin Nugroho
Selama berkarir sebagai sutradara, film Puisi Cinta yang Membunuh merupakan film horor pertama yang digarap oleh Garin. Selama ini, Garin lebih banyak membuat film bergere drama. Beberapa film Garin Nugroho yang cukup menyita perhatian publik adalah sebagai berikut:
- Cinta dalam Sepotong Roti (1990)
- Bulan Tertusuk Ilalang (1994)
- Puisi Tak Terkuburkan (1999)
- Serambi (2005)
- Opera Jawa (2006)
- Soegija (2012)
- Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2014)
- Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
- 99 Nama Cinta (2019)
- A Perfect Fit (2021)
- Puisi Cinta yang Membunuh (2021)
- Sepeda Presiden (2021), dan masih banyak lagi
3. Sajikan Kengerian yang Berbeda
Menurut co-sutradara, Azhar Kinoi Lubis, film ‘Puisi Cinta yang Membunuh’ menyajikan kengerian dan teror yang berbeda dari kebanyakan film horor lainnya. Pasalnya, tidak hanya menghadirkan sosok mengerikan, di film ini juga dihadirkan teror dalam bentuk trauma yang menganggu kondisi psikis seseorang.
Dalam film ini, beberapa karakter diceritakan memiliki gangguan mental. Bahkan, ada karakter yang diceritakan kerap melakukan pelecehan terhadap perempuan.
4. Kontroversi soal LGBTQ
Salah satu yang menjadi sorotan dalam film ‘Puisi Cinta yang Membunuh’ ialah hadirnya karakter lesbian. Beberapa pihak pun menyebut jika hadirnya karakter tersebut dikhawatirkan menjadi kampanye LGBTQ dalam bentuk film.
Menanggapi hal ini, Produser Starvision Plus, Chand Parwez Servia pun angkat bicara. Menurutnya, karakter lesbian dalam film itu hanya cerminan dalam kehidupan modern saat ini.
Parwez pun menegaskan, jika karakter lesbian dalam film tersebut digambarkan sebagai hal yang negatif. Menurut Parwez, karakter lesbian di film ‘Puisi Cinta yang Membunuh’ berbeda dengan yang ada di film-film barat, yang dicitrakan dengan positif.
5. Dibintangi deretan pemeran kenamaan
Film ‘Puisi Cinta yang Membunuh’ merupakan film horor pertama yang digarap Garin Nugroho. Film ini pun menggandeng beberapa aktor dan aktris papan atas Tanah Air.
Pemeran utama di film ini ialah Mawar Eva de Jongh. Selain itu, ada juga nama Baskara Mahendra, Morgan Oey, Raihaanun, hingga Ayu Laksmi.
6. Menghadirkan Unsur Musikal
Tak cuma ada unsur teror yang menegangkan saja, tapi film Puisi Cinta yang Membunuh juga menghadirkan unsur musikal di dalamnya, berkolaborasi dengan musisi Samo Rafael. Hal tersebut akan memberikan pengalaman menonton yang berbeda dari film-film horor biasanya.
7. Sebelum Tayang Di Layar Lebar, Film Ini Sudah Rilis Di Festival JAFF
Sebelum tayang di layar lebar, film ini sudah rilis di festival JAFF di Yogyakarta pada 1 Desember 2022 lalu. Festival JAFF merupakan festival film di Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 2006 di Yogyakarta. Festival ini menghadirkan sinema dari negara-negara di Asia, khususnya Indonesia.
Selama penyelenggaraannya, JAFF bekerja sama dengan NETPAC (Jaringan untuk Promosi Sinema Asia), organisasi yang berpusat di Sri Lanka yang menghubungkan para kritikus, pembuat film, kurator, penyelenggara festival, exhibitor, dan pemerhati film dari 30 negara di Asia.
8. Rating Film Ini Adalah Khusus 17 Tahun ke Atas
Hati-hati buat kamu yang masih di bawah umur. Rating film ini adalah khusus 17 tahun ke atas karena adanya adegan kekerasan dan penuh darah. Sehingga kamu yang ingin menonton film ini dnegan mengaak anak atau adik yang masih di bawah 17 tahun sebaiknya tidak melakukannya.
9. Sinopsis film Puisi Cinta yang Membunuh
Film ini penuh dengan intrik, teror, dan situasi puitik. Diceritakan karakter utama film ini, Ranum, merupakan seorang perempuan yang kerap luluh terhadap kata-kata manis para pria.
Sayangnya, pria yang merayu Ranum, selalu menghianatinya. Hingga akhirnya sebuah tragedi hadir. Di mana setiap pria yang mendekatu Ranum maka akan berakhir dengan kematian.
Nah, itulah sejumlah fakta menarik dari film Puisi Cinta yang Membunuh garapan Garin Nugroho yang baru-baru banyak diperbincangkan di dunia maya.
(adin)