Satukanal.com, Internasional – Jika Anda memberi tahu pendukung Manchester United di awal musim bahwa klub akan mencapai jeda internasional terakhir musim ini dan berpeluang memenangkan treble yang terkenal, Anda dapat menjamin mereka akan menertawakan Anda.
United, meski penunjukan Erik ten Hag membangkitkan optimisme baru, memasuki musim ini masih diliputi oleh kengerian kampanye 2021/22 yang terlupakan. Klub finis di urutan keenam di Liga Premier musim lalu, tersingkir dari Piala FA ke lawan liga yang lebih rendah dan mengalami serangkaian hasil memalukan lainnya.
Setelah kalah dalam dua pertandingan pembukaan musim ini, termasuk kekalahan telak 4-0 di Brentford, United menemukan diri mereka di posisi terbawah klasemen Liga Premier. Semua optimisme yang dihasilkan oleh penunjukan Ten Hag dan sekelompok pemain baru telah tersedot kembali.
Namun, meskipun United telah menderita satu atau dua rasa malu lagi di sepanjang jalan, kekalahan di Brentford itu sekarang terasa seperti sudah lama sekali. The Reds menandatangani jeda internasional terakhir musim ini pada Minggu sore dengan kemenangan 3-1 atas Fulham, membukukan kunjungan kedua mereka di Wembley musim ini dengan mengamankan tempat mereka di semifinal Piala FA.
Baca: UCL: 2 gol Osimhen antar Napoli ke perempat final, Liverpool tersingkir
Hadiah mereka untuk mengalahkan Cottagers adalah pertarungan empat besar dengan rekan Liga Premier Brighton & Hove Albion bulan depan. Meskipun Seagulls bukan tim yang bisa diremehkan, United akan menyukai peluang mereka untuk membukukan tempat di final piala domestik kedua musim ini, menyusul kemenangan mereka di Piala Carabao atas Newcastle United bulan lalu.
Kemenangan atas Newcastle tentu saja menandai trofi pertama Manchester United di era Ten Hag dan yang pertama dalam enam tahun. Ten Hag bersumpah bahwa kemenangan Piala Carabao hanya akan menjadi awal baginya dan para pemainnya dan ada kemungkinan bahwa dia dapat dibuktikan benar dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Arsenal menderita diadu penalti dan Pulang di 16 Besar Pedro Goncalves ejek Granit Xhaka
Manchester United
Sejak Manchester United melanjutkan kampanye mereka setelah pertengahan musim Piala Dunia di Qatar, mereka menghadapi jadwal yang melelahkan dan menuntut, bermain hampir setiap tiga hari di empat kompetisi berbeda. Kemenangan hari Minggu atas Fulham menandai pertandingan ke-25 hanya dalam 89 hari sejak mereka memulai kembali kampanye mereka dengan kemenangan 2-0 atas Burnley di putaran keempat Piala Carabao pada 21 Desember.
Terlepas dari jadwal tanpa henti yang mendorong para pemain United untuk memaksimalkan kemampuan fisik dan mental mereka, mereka telah melewatinya, dengan pengecualian kekalahan 7-0 di Liverpool awal bulan ini, dengan gemilang. Mereka menang 19 kali, imbang empat kali dan hanya kalah dua kali dari 25 pertandingan mereka sejak musim dilanjutkan.
Mereka juga telah mengakhiri penantian mereka untuk mendapatkan trofi, mencapai semifinal Piala FA, melaju ke perempat final Liga Europa, mengalahkan Barcelona FC dalam prosesnya, dan menemukan diri mereka di urutan ketiga di klasemen Liga Premier dengan hanya dua gol. bulan musim untuk pergi. Untuk klub yang finis keenam, tersingkir dari Piala Carabao pada rintangan pertama dan tersingkir dari Piala FA oleh Middlesbrough musim lalu, ini adalah transformasi yang luar biasa untuk Manchester United.
Manchester United, tentu saja, telah terbantu oleh keputusan mereka untuk menginvestasikan jumlah uang yang memecahkan rekor pada pemain baru musim panas lalu, termasuk pemain seperti Lisandro Martinez dan Casemiro, yang luar biasa, tetapi rekrutan terbaik mereka adalah Ten Hag. . Dia telah mengubur kengerian yang tercipta musim lalu dengan mengembalikan standar, memberikan United identitas lagi dan menciptakan lingkungan yang menang.
Dia telah memenangkan 33 dari 46 pertandingan pertamanya sebagai pelatih dan telah melihat timnya mencetak 88 gol di semua kompetisi. Dengan statistik seperti itu, tidak mengherankan jika dia bisa mengakhiri musim pertamanya sebagai pelatih dengan memenangkan 3 (tiga) trofi.
