Satukanal.com, Nasional– Kasus dukun pengganda uang Banjarnegara yang menyebabkan belasan orang meninggal dan mayatnya terkubur di ladang menggegerkan warga hingga viral di media sosial.
Adapun dukun tersebut bernama Slamet Tohari (45) atau biasa dikenal dengan Mbah Slamet mengaku memiliki kemampuan melipatgandakan uang yang diberikan korban kepadanya.
Polisi bahkan menemukan sebelas jenazah di sebuah lahan di lereng bukit yang diduga menjadi korban pembunuhan Slamet pada tiga titik penggalian.
Jenazah tersebut ditemukan pada kedalaman 80 centimeter hingga satu meter dengan kondisi sudah menajd tulang belulang dan sebagian masih utuh.
Aksi pembunuhan dilakukan dukun pengganda uang Banjarnegara pun menuai emosi warga setempat saat dibawa pihak kepolisian. Hal tersebut terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @Jateng_Twit pada Selasa (4/4/2024).
Nampak Mbah Slamet yang merupakan pelaku pembunuhan terhadap pasiennya ini disoraki warga. Bahkan polisi berupaya mengadang warga yang ingin mengamuk terhadap Mbah Slamet tersebut.
Dalam video yang diunggah juga terekam penampakan para korban Mbah Slamet yang tengah dievakuasi petugas.
“News!!! Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Membunuh Puluhan Korban Pelaku mbah Slamet (45) Desa Balun Kec Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. Sore ini senin 3/4/23 , info diterima telah ditemukan 11 korban/jenazah semua disinyalir merupakan korban dalam kasus dukun pengganda uang.” tulis akun Twitter @Jateng_Twit.
Kronologi Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Kasus pembunuhan oleh dukun pengganda uang Banjarnegara ini terungkap usai Polres Banjarnegara menerima laporaan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023).
PO sendiri adala warga Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan menghilang setelah berkunjung ke Banjarnegara untuk bertemu Mbah Slamet pada Kamis (23/3/2023).
Sebelumnya dinyatakan hilang, PO sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada pihak keluarga agar anaknya datang ke rumah Slamet bersama aparat jika ia tidak ada kabar selama beberapa hari.
“Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” bunyi pesan tersebut.
Tak lama setelah mendapat pesan tersebut, pihak keluarga tidak mendapat kabar apapun setelah kerabatnya itu mendatangi rumah Slamet.
Pihak keluarga kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada Senin (27/3/2023) dan polisi segera terjun ke TKP untuk penyelidikan. Namun, ketika mendatangi Slamet, polisi mendapati temuan bahwa PO telah dikubur di sebuah lahan perkebunan.
“Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Bermula dari titik penguburan PO, polisi kemudian menemukan sepuluh jenazah lain pada lokasi yang tidak berjauhan.
Motif Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet disebutkan terkait dengan aksi penipuan yang dilakukan pelaku selama lima tahun belakangan. Dukun pengganda uang Banjarnegara mengaku memiliki kemampuan melipatgandakan uang. Salah satunya adalah PO yang menjadi korbannya.
PO sendiri sudah beberapa kali menyetorkan uang kepada Slamet untuk menggandakan uang. Sayangnya, harapan PO sama sekali tak berbuah karena uang yang digandakan kepada Slamet tidak kunjung menghasilkan.
Saat itu, korban menagih uang itu kepada Slamet yang membuat pelaku kesal. Akhirnya pelaku pun tega melakukan pembunuhan dengan cara diracun. Hendri menyebutkan bahwa PO sudah beberapa kali memberikan uang dengan total Rp 70 juta untuk digandakan.
Pelaku memberi janji kepada PO bahwa uang tersebut akan dilipatgandakan menjadi Rp 5 miliar. Namun, karena terus menagih hasil pengggandaan uang. Akhirnya pelaku kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban.
Jumlah Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Data sementara yang didapatkan, polisi menemukan 10 jenazah lain yang diduga dibunuh oleh Slamet. Jenazah tersebut ditemukan setelah menggali di sebuah lereng bukit yang ditanami pohon puspa dan singkong.
Pada Senin (3/4/2023), polisi tiba pukul 12.20 menemukan jenazah yang maish utuh dan mulai membusuk dan sejumlah tulang belulang. Kemudiakan, sebelas korban termasuk PO yang diduga dibunuh Slamet juga ditemukan. Namun, sebagian besar identitasnya belum terungkap.