Satukanal.com, Malang – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang bakal tata starling yang berkeliaran di kawasan Kayutangan Heritage khususnya area koridor. Banyak pengunjung merasa terganggu dengan kehadiran starling maupun kafe yang berjualan di area trotoar.
Pasalnya para pemilik kafe mendirikan meja dan kursi hingga mengambil hampir seluruh badan trotoar. Hal tersebut tak hanya dinilai mengganggu estetika, namun menghalangi pengunjung yang ingin melintas.
Mengetahui hal tersebut, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menyebut akan menyiapkan pengaturan di Kayutangan Heritage.
“Starling Kayutangan ini sedang kita siapkan pengaturannya. Jadi mereka nanti konsepnya tetap mobile, tidak menetap. Kemudian termasuk performnya juga lebih menarik, jadi nanti menggunakan pakaian adat,” jels Baihaqi, Selasa (4/4/2023).
Kendati yang memenuhi kawasan trotoar bukan hanya starling, namun juga kafe-kafe, Baihaqi masih berfokus untuk melakukan penataan kepada starling. Ia mengungkapkan saat ini tengah melakukan pendataan terhadap starling yang ada.
Baihaqi juga menambahkan bahwa akan lebih mengutamakan masyarakat yang tinggal di Kampung Kayutangan Heritage. Sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat pun dapat serta merta berjalan.
“Pedagang starling yang ada sekarang sedang kita daftar. Nanti kita verifikasi termasuk bagaimana yang dijual. Kita utamakan para masyarakat yang ada di perkampungan dalamnya, jadi nanti ikut jualan. Kita memberdayakan masyarakat yang ada di dalam, karena itu kan potensinya luar biasa. Pengunjung juga semakin banyak, sehingga sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” sambungnya.
Penggunaan trotoar untuk aktivitas berjualan memang sempat dikeluhkan oleh Satpol PP Kota Malang. Namun tak dapat dipungkiri, animo masyarakat terhadap Kayutangan Heritage sangatlah besar.
Baihaqi menyayangkan jika kawasan tersebut dilarang untuk berjualan maka akan meredupkan kunjungan ke Kayutangan Heritage terlebih saat sore hingga malam hari.
“Memang di sana kawasan dilarang berjualan. Tetapi, dalam perkembangannya ini Kayutangan sudah semakin ramai, kalau tidak ada yang jualan kan nanti sepi. Orang yang duduk di sana butuh makan, minum, jajan. Ini kita pikirkan, terpenting nanti pengaturannya agar tidak sampai mengganggu ketertiban pengguna jalan dan arus lalu lintas. Termasuk yang live musik tidak boleh mengganggu badan jalan,” terangnya.
Pewarta: Lutfia
Editor: Redaksi Satukanal