
Pernyataan Budi Santosa Purwokartiko yang viral di media sosial. (foto: SC FB Budi Santosa Purwokartiko)
Seperti diberitakan satukanal.com, Budi Santosa Purwokartiko menjadi perbincangan karena tulisannya di media sosial. Tulisan sosok guru besar sekaligus rektor Institut Kalimantan ini pun dinilai memuat unsur rasisme dan islamofobia.
Diunggah melalui status Facebook pribadinya pada Rabu (27/04/2022), salah satu bagian tulisan menyinggung soal perbandingan mahasiswa yang sempat ia wawancarai untuk seleksi beasiswa dengan mahasiswa yang kerap membahas soal kehidupan setelah mati dan menggunakan istilah-istilah Islami.
“Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata2nya juga jauh dari kata2 langit:insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dsb.,” tulis Budi Santosa melalui akun Facebook pribadinya.
Ia juga menggunakan istilah ‘penutup kepala manusia gurun’ yang ia muat dalam tulisannya. “Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun.,” lanjut Budi Santosa dalam tulisannya. (Danu)