Satukanal.com, Kabupaten Blitar – Tim BPCB Jatim melakukan survei penyelamatan temuan struktur bata kuno yang diduga sebuah bangunan permukiman pada masa lalu di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (11/11/2022).
Posisi temuan struktur bata yang diduga permukiman kuno itu berada di bantaran Sungai Brantas. Jarak temuan struktur bata kuno dengan bibir Sungai Brantas sekitar 142 meter.
“Penemuan ini berawal dari hasil tinjauan kami beberapa waktu lalu, dari laporan warga ada struktur bata kuno di lokasi. Dari hasil peninjauan ada potensi lokasi ini sebuah permukiman kuno yang berada di bantaran Sungai Brantas,” kata Arkeolog BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito.
Nugroho mengatakan, BPCB Jatim menindaklanjuti hasil tinjauan dengan melakukan survei penyelamatan yang dilakukan selama lima hari sejak Senin (7/11/2022) hingga hari ini, Jumat (11/11/2022).
Dalam survei penyelamatan itu, BPCB Jatim melakukan penggalian untuk mengetahui luas dan struktur bata di lokasi. Luas yang digali hanya sekitar 12 meter x 12 meter.
“Hasil survei penyelamatan menunjukkan lokasi ini sebuah permukiman kuno. Ada beberapa indikator antara lain, ada sumur, artefak lepas berupa fragmen wadah yang digunakan sehari-hari seperti piring dan mangkok baik dari pecahan gerabah dan pecahan keramik,” ujar Nugroho.
Nugroho menjelaskan, dugaan situs permukiman kuno di lokasi diperkuat dengan posisi struktur yang berada di bantaran Sungai Brantas.
Menurutnya, permukiman di daerah aliran sungai (DAS) Brantas memang sebuah pola yang sudah berlangsung sejak zaman kuno.
Pada masa lalu, Sungai Brantas merupakan moda transportasi utama untuk mengangkut hasil sumber daya alam dari hulu ke muara, dan sebaliknya.
“Sungai Brantas menjadi arus lalu lintas sangat padat pada masa lalu,” paparnya.
Pewarta: Bahtiar
Editor: U Hadi