Satukanal.com, Malang – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang bicarakan masalah perencanaan pendidikan bersama satuan pendidikan negeri ke-Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji yang turut hadir mengungkapkan bahwa penguatan tugas dan peran masing-masing pihak sangatlah dibutuhkan.
“Perencanaan yang kami kuatkan adaalh tugas dan tanggungjawab bendahara, operator, terutama top leader di sekolah yakni kepala sekolah. Tidak mungkin itu direncanakan dengan baik ketika paradigmanya tidak ditata,” ujar Sutiaji pada Kamis (2/3/2023).
Sutiaji juga menegaskan bahwa kepala sekolah harus dapat memegang perannya leader. Mereka harus dapat memaksimalkan peran dari tiap sumber daya manusia yang ada.
“Kepala sekolah ada tanbahan tugas sebagai leader, manajer, dan supervisor. Melihat bagaimana proses belajar mengajar, sesuai atau tidak. Namanya kepala sekolah pegang uang, jadi operator, itu tidak benar. Harus bisa memaksimalkan peran-peran yang ada,” tambah Sutiaji.
Dengan optimalnya peran masing-masing pihak dalam perencanaan pendidikan, maka dapat berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar. Sutiaji mengharapkan siswa tidak lagi dianggap sebagai bejana kosong yang tak mengerti apapun. Sehingga kolaborasi antara siswa dan guru dapat berjalan secara ideal.
“Pendidikan dulu menganggap anak-anak adalah bejana dan guru adalah teko berisi air. Baik buruk diterima, sehingga anak menjadi pasif. Sekarang sudah ada kurikulum Merdeka Belajar, bisa membangun karakter bangsa, anak-anak balance antara otak kanan dan kiri,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengungkapkan bahwa melalui kegiatan tersebut dapat mempersatukan antara kepala sekolah, bendahara, operator, hingga pihak lain. Ia mengharapkan perencanaan yang dirancang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan di masing-masing lembaga.
“Harapan kami nanti perencanaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh seorang kepala sekolah, oleh kegiatan-kegiatan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di masing-masing lembaga,” tutur Suwarjana. (Adv)