Satukanal.com, Mojokerto – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto kembali merilis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Disperta Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah menjelaskan, angka kesembuhan PMK pada sapi mengalami kenaikan signifikan.
Per 26 Mei 2022, Disperta Kabupaten Mojokerto mencatat adanya peningkatan jumlah hewan ternak yang sembuh dari PMK yakni sebanyak 40 ekor.
Di mana total jumlah hewan ternak yang berhasil disembuhkan menjadi 1.145 ekor, terdiri dari 1.141 sapi dan 4 ekor kambing.
Lalu tercatat angka sapi sakit di Kabupaten Mojokerto tidak sampai mencapai 1.000 ekor.
“Alhamdulillah hari ini jumlah hewan yang sakit ada 974, terdiri dari 968 sapi, dan 6 kambing. Untuk jumlah yang sembuh 1.145, yang mati 30 ekor, dan yang dipotong paksa ada 15 ekor,” jelas Nurul, Jumat (27/5/2022).
Nurul menegaskan, bahwa pihaknya telah mengerahkan seluruh tim Disperta Kabupaten Mojokerto untuk melakukan penanganan wabah PMK.
Di antaranya dengan pemberian vitamin nafsu makan, penyemprotan desinfektan, dan karantina untuk sapi yang sakit.
“Tim kami sudah disebar di seluruh desa di Kabupaten Mojokerto. Baik pengobatan dan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hewan-hewan yang masih sehat, agar tidak tertular PMK,” bebernya.
Terkait langkah-langkah antisipasi, lanjut Nurul, Pemkab Mojokerto bersama Forkopimda Kabupaten Mojokerto telah melakukan langkah antisipasi salah satunya berupa pembatasan mobilitas hewan ternak.
“Selain enam pasar hewan ditutup sementara, pembatasan mobilitas hewan ternak juga kami lakukan dengan cara melakukan razia bersama Polres Mojokerto di perbatasan wilayah Kabupaten Mojokerto,” tuturnya.
Dalam razia tersebut, kata Nurul, dilakukan untuk mengantisipasi adanya lalu lintas perdagangan hewan ternak lintas wilayah. Selain itu untuk memastikan stok daging dan sapi pada momen Hari Raya Idul Adha.
“Untuk daging sapi dan stok sapi lebaran aman,” pungkas Nurul.
Pewarta: Alawi
Editor: U Hadi