
Anggi dan kondisi rumahnya usai terendam banjir (foto: Lutfia/satukanal.com)
Satukanal.com, Kota Malang – Sore itu, Senin (14/3/2022), Anggi Suryo Prayogo (31) tengah menikmati hidangan bersama keluarga kecilnya, bareng istri dan anaknya.
Di tengah menikmati santapan bersama, Anggi kaget, tetiba pintu rumahnya terbuka.
Anggi lantas bergegas mengecek keluar. Ia tambah syok, sebab pintu rumahnya terbuka bukan karena ada tamu, melainkan diterjang banjir.
Kala itu, kata Anggi, tinggi air banjir sudah mencapai paha orang dewasa.
“Kemarin sekitar jam 17.00 WIB hujan deras, pada saat itu enak-enak makan sama anak-istri, terus pintu tiba-tiba ada yang buka, ternyata air masuk,” cerita Anggi, Selasa (15/3/2022).
Rumah Anggi berada di Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Sore itu, hujan deras memang mengguyur Kota Malang. Hujan deras ini menyebabkan rumah warga di kawasan Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V tergenang banjir.
Salah satu yang tergenang banjir ialah rumah milik Anggi.
Bergegas Selamatkan Istri dan Anak
Mengetahui adanya banjir, Anggi langsung bergegas memberitahukan istrinya, dan memintanya mengganti pakaian dan membawa barang-barang ‘penting’.
Namun istri Anggi sendiri tidak bisa bergerak lincah, karena tengah hamil tua. Usia kehamilan istri Anggi kini sudah delapan bulan.
Sementara anak Anggi masih kecil, umurnya baru 3,5 tahun.
Usai mengemasi barang-barang yang sekiranya ‘penting’, Anggi lantas mencoba membawa istri dan anaknya ke area perumahan yang lokasinya lebih tinggi.
Namun, saat keluar rumah ternyata genangan air sudah mencapai sedada.
“Pada saat keluar di sini, di garasi, ternyata air sudah sedada. Jadi anak-istri saya suruh naik di atas mobil, lalu aku naik ke pagar ini kan tingginya 1,7 meter. Pada saat naik ternyata air tambah tinggi, terus aku bongkar kanopi,” jelasnya.
Usai membongkar kanopi, Anggi lalu menggendong istri dan anaknya yang telah berada di atas mobil agar dapat naik ke atas kanopi.
Anggi mengaku harus menunggu selama tiga jam sampai kemudian tim SAR datang untuk menyelamatkan keluarganya.
“Kurang lebih sekitar tiga jam berdiri di sini (di atas kanopi), terus tiba-tiba air surut setelah isya kurang lebih tiga meter. Istri diselamatkan sekitar pukul 19.45 WIB baru ada SAR ke sini,” bebernya.
Selama menunggu tim SAR, Anggi mengaku sering berkomunikasi dengan Ridho, tetangga yang rumahnya juga terendam banjir.
Anggi dan Ridho saling berkomunikasi dengan cara berteriak untuk saling memantau kondisi pada saat itu.
Atas musibah banjir ini, keluarga Anggi dan Ridho telah mendapat bantuan sembako dan uang tunai dari Pemerintah Kota Malang.
Saat ini Anggi beserta keluarga telah diamankan dan mengungsi di rumah orang tua yang berada di daerah Dinoyo, Kota Malang.
Pewarta: Lutfia
Editor: U Hadi